Borneo Hits

Pesan Gubernur Kalsel Menjelang ke-21 Haul Guru Sekumpul

Menjelang haul KH Zaini bin Abdul Ghani atau Guru Sekumpul serta natal dan tahun baru (nataru), Gubernur Kalimantan Selatan berpesan kepada bupati dan wali kota

Featured-Image
Pesan muhidin menjelang haul ke-21 Abah Guru Sekumpul. Foto: bakabar.com/Hasan

bakabar.com, BANJARBARU - Menjelang haul KH Zaini bin Abdul Ghani atau Guru Sekumpul yang berbarengan dengan Natal dan Tahun Baru (nataru), Gubernur Kalimantan Selatan, H Muhidin, berpesan kepada bupati dan wali kota agar menjaga ketersediaan pasokan pangan di daerah masing-masing.

Muhidin menyampaikan pesan itu dalam High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (HLM TPID) Kalsel 2025 di Ballroom Hotel Sheraton, Surabaya, Rabu (15/10).

"Kalsel termasuk zona hijau di Indonesia dan menduduki posisi 14 dari 38 provinsi. Untuk inflasi tahunan September 2025 tercatat sebesar 2,91 persen atau masih dalam batas aman," papar Muhidin.

Meski begitu, Muhidin mengingatkan agar seluruh daerah tetap waspada terhadap potensi kenaikan harga, terutama menjelang akhir tahun dan haul Guru Sekumpul.

Diketahui lima daerah di Kalsel memiliki tingkat inflasi yang perlu diwaspadai. Pertama Hulu Sungai Tengah 3,37 persen, kemudian Tabalong 3,04 persen, Banjarmasin 2,90 persen, Tanah Laut 2,78 persen dan Kotabaru 2,41 persen.

Beberapa komoditas penyumbang inflasi antara lain emas atau perhiasan, daging ayam ras, rokok kretek mesin, bawang merah dan tarif rumah sakit.

"Komoditas yang bisa dikendalikan, harus dikendalikan bersama-sama," tegas Muhidin.

Muhidin mengingatkan bahwa menjelang Desember 2025, perayaan Natal, Tahun Baru dan haul Abah Guru Sekumpul berpotensi meningkatkan inflasi.

"Saya minta TPID provinsi dan kabupaten/kota menjaga kesediaan pasokan pangan. Kalau pasokan cukup, insyAllah inflasi tetap terjaga," tegasnya.

Sebagai Ketua TPID Provinsi Kalsel, Muhidin memberikan tiga arahan utama kepada para kepala daerah. Seluruh kepala daerah diminta memantau perubahan harga di daerah masing-masing, melakukan analisis dan mengevaluasi komoditas pangan. Termasuk menentukan langkah strategis agar tidak merugikan masyarakat.

Editor


Komentar
Banner
Banner