Kalsel

Pernikahan Dini, Pemicu Utama Anak Putus Sekolah di HSU dan Batola

apahabar.com, BANJARMASIN – Sejumlah persoalan yang mendera dunia pendidikan di Kalsel terungkap dalam diskusi kelompok terpumpun…

Featured-Image
Ilustrasi pernikahan. Foto-Getty Images

bakabar.com, BANJARMASIN – Sejumlah persoalan yang mendera dunia pendidikan di Kalsel terungkap dalam diskusi kelompok terpumpun yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI), 24-26 Juli 2019, di Banjarmasin.

Diskusi ini menjadi cara mencari solusi atas permasalahan yang muncul terhadap dunia pendidikan Kalsel. Salah satu menjadi isu pada diskusi yang dipaparkan langsung oleh dinas-dinas pendidikan Kabupaten/Kota se-Kalsel adalah masih tingginya angka anak putus sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Rahmat, mengatakan permasalahan anak putus sekolah adalah salah satunya disebabkan budaya malu.

Rahmat mengatakan budaya malu di sini bukanlah malu-malu ingin sekolah, melainkan malu kalau anak belum menikah.

“Di daerah saya HSU, masyarakat itu punya budaya malu kalau anak perempuannya masih belum menikah,” jelas dia, kepada bakabar.com.

“Padahal usia anak ini masih usia sekolah, tetapi orang tua di sana justru malu kalau anak mereka belum menikah dan khawatir menjadi perawan tua. Sehingga pernikahan dini salah satu sebab anak putus sekolah,” ujarnya memaparkan masalah di hadapan kelompok diskusi, Kamis (25/7).

Mengenai permasalahan ini Disdik HSU menggencarkan sosialisasi dan merangkul Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pemuka agama untuk bisa memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang hal ini.

“Sudah kita minta semua elemen masyarakat, termasuk merangkul tuan guru, ulama dan MUI untuk menyampaikan perihal masalah ini ke masyarakat HSU. Agar biarlah anak-anak kita ini bisa menyelesaikan sekolahnya sampai ke jenjang yang lebih tinggi,” ungkap Rahmat.

Tak hanya HSU, daerah lain yang sama dalam hal permasalahan ini adalah Barito Kuala.

“Saya rasa pernikahan dini tidak hanya terjadi di daerah saya Batola dan HSU saja, akan tetapi juga daerah-daerah lainnya di Kalsel masih menjadi faktor penyebab anak putus sekolah,” sebut Kepala Disdik Batola, Sumarji.

Baca Juga:Keberadaan Duta Genre di Papua Sukses Tekan Angka Pernikahan Dini

Baca Juga: Tembus Ratusan Kasus, Pernikahan Dini di Kaltim Dominan Perempuan

Baca Juga: 2019, Fokus PPPA Tekan Angka Pernikahan Dini

Reporter: Ahya Firmansyah
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner