bakabar.com, BANJARMASIN – Dianggap tak mengutamakan Event Organizer (EO) lokal Kalimantan Selatan (Kalsel) di peresmian Jembatan Sei Alalak memicu kekecewaan.
Kekecawan sangat dirasa Perkumpulan Pengusaha Event Organizer (Perpeo) Kalsel. Mereka menganggap keputusan untuk mengunakan jasa EO luar Kalsel saat peresmian Jembatan Sei Alalak kurang tepat.
Ketua Perpeo Kalsel, M Rosyadi Razak dalam pernyataan resminya menyampaikan Kalsel punya sumber daya EO yang sudah berpengalaman menghandle kegiatan kegiatan yang dihadiri oleh presiden.
“Selain itu peresmian jembatan ini merupakan hajat besar yang ditunggu oleh masyarakat Kalsel. Sudah selayaknya dalam rangkaian acara melibatkan EO lokal sebagai pelaksana yang lebih paham dengan kondisi Kalsel, dan yang asli urang Banua,” kata Rosyadi,Selasa (19/10).
Dia menambahkan dalam naungan organisasi Perpeo, tergabung 30 anggota EO berbadan hukum resmi, yang berpengalaman dan mampu untuk melaksanakan kegiatan dengan protokol kepresidenan.
Rosyadi juga sangat yakin EO lokal Banua juga tak kalah dari kompeten dalam hal ini. Pasalnya tak hanya memiliki sumber daya atau perlengkapan untuk pelaksanaannya, tetapi juga sebagai EO yang bisa menjadi konseptor serta eksekutor dengan khazanah lokal Kalsel yang lebih kental.
“Dan yang menjadi poin penting dimasa Pandemi ini pada akhirnya adalah ini bisa menjadi perputaran roda ekonomi untuk para pengusaha EO Kalsel itu sendiri.
Sangat disayangkan apabila EO utama peresmian Jembatan Alalak tersebut realitanya dipegang dari EO bukan dari Kalsel,” ungkapnya.
Dari informasinya, EO yang mengerjakan peresmian Jembatan Sei Alalak yang menghubungkan Kota Banjarmasin dan Kabupaten Barito Kuala (Batola) itu berasal dari Kalimantan Timur.