bakabar.com, BARABAI – Perbaikan Jembatan Sungai Batung di Kecamatan Batang Alai Utara (BAU) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) belum juga rampung diperbaiki.
Jembatan di Desa Muara Rintis RT 3 yang dikerjakan menggunakan APBD Provinsi Kalsel itu sebelumnya mengalami amblas parah, Maret 2021 lalu.
Dikhawatirkan jembatan di ruas jalan provinsi itu ambruk, maka larangan melintas untuk kendaraan roda 6 dan selebihnya diberlakukan.
Apalagi satu jalur jalan pada jembatan saat ini masih dalam tahap pembangunan. Hanya terlihat sebagian pondasi yang baru berdiri sehingga hanya satu jalur yang bisa dilewati.
Ketentuan itu membuat pengendara roda 6 atau lebih yang menuju kabupaten tetangga, Balangan dan Tabalong atau pun sebaliknya harus mencari jalan alternatif.
Karena jalan yang dilintasi tidak sesuai dengan beban angkutan dan terus dilewati beberapa bulan terakhir ini mengalami kerusakan. Seperti di Desa Labunganak.
Anggota Komisi III DPRD HST pun melakukan inspeksi mendadak (sidak) perbaikan jembatan dan meninjau langsung kondisi jalan di Labunganak, Rabu (2/5).
Komisi III melibatkan Dinas PU HST untuk memastikan kapan perbaikan jembatan selesai. Selain itu, rombongan ini juga melihat langsung tingkat kerusakan jalan yang dijadikan jalur alternatif.
Saat sidak, rombongan legislatif ini menemukan fakta. Perbaikan jembatan tersebut tidak memilik papan proyek.
Mereka juga melihat secara nyata sejumlah titik jalan alternatif yang rusak.
Anggota Komisi III, Erwin Jecky Silalahi, menyebutkan sesuai fungsi sebagai dewan, pihaknya merespon keluhan masyarakat. Khususnya terkait jalan rusak yang dilewati kendaraan besar akibat pengalihan jalan.
“Kita memastikan waktu perbaikan jembatan ini. Karena dampaknya seperti yang disampaikan masyarakat. Memang kondisi jalan [alternatif] rusak akibat peralihan jalan,” kata pemilik suara 4.615 di dapil IV ini.
Dengan kehadiran DPRD dan Instansi terkait, Kader Gerindra ini berharap perbaikan segera dirampungkan. Hal itu dimaksudkan agar bisa segera menindak lanjuti jalan yang dijadikan alternatif bisa diperbaiki.
“Kita juga berharap pengerjaan jembatan ini dipasang papan proyek. Supaya masyarakat tau sampai kapan pelaksanaannya,” tutup Jecky.
Sementara itu, Inspektur IE Proyek Jembatan Sungai Batung II CS, Suprapto tak menampik adanya keterlambatan pengerjaan jembatan.
Dia menyebutkan perbaikan sempat tertunda akibat kenaikan debit air akhir-akhir ini.
“Kemungkinan besar ini [perbaikan] selesai di pertengahan Juli,” tutup Suprapto.
Menanggapi kondisi jalan di Labunganak akibat peralihan armada, Kabid Bina Marga Dinas PU HST, A Noor Jauhari mengatakan harus memastikan penyelesaian jembatan tersebut.
Jika perbaikan jembatan selesai dan arus transportasi normal, kata Jauhari jalan desa yang rusak akibat atau dampak dari peralihan jalur akan diperbaiki.
“Selesai perbaikan jembatan, Pemkab HST selanjutnya akan meilhat kondisi keuangan untuk memperbaiki titik jalan yang rusak,” tutup Jauhari.