bakabar.com, BANJARMASIN – Menginjak triwulan II/2019, perekonomian Kalimantan Selatan (Kalsel) kian bergairah.
Bahkan berpeluang kuat terus tumbuh lebih tinggi dari triwulan sebelumnya, seiring peningkatan dari seluruh komponen permintaan.
Sejauh ini, konsumsi rumah tangga diprakirakan tumbuh meningkat. Didorong oleh tingginya konsumsi masyarakat pada bulan puasa dan menjelang lebaran, baru tadi.
“Terindikasi dari data Indeks Konsumsi saat ini dari Survei Konsumen per Mei 2019 yang lebih tinggi terutama untuk konsumsi bahan makanan,” ucap Kepala
Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Kalsel, Herawanto, Jumat (5/7).
Kredit konsumsi per Mei 2019 juga tumbuh meningkat. Konsumsi Lembaga Non-profit Rumah Tangga (LNPRT) diprakirakan tumbuh meningkat sehubungan aktivitas pemilu pada April 2019.
Investasi diprakirakan tumbuh meningkat sejalan terus berjalannya proyek infrastruktur dan investasi swasta. Seperti terminal baru Bandara Syamsuddin Noor dan PLTU Mulut Tambang Adaro, terindikasi dari data impor barang modal Q2 (sampai dengan Mei 2019).
Kinerja ekspor itu, kata dia, diprakirakan tumbuh meningkat sesuai proyeksi seiring pemulihan ekspor batu bara terindikasi dari data ekspor BPS Q2 (sd Mei 2019), meskipun data HBA per Juni 2019 berlanjut menurun.
Peningkatan ekspor ini terkait masih tingginya permintaan dari negara mitra, khususnya Jepang.
“Kami memandang, mulai menurunnya tensi perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok akan berimplikasi positif terhadap terus meningkatnya ekspor Kalsel ke depan,” tegasnya.
Adapun dari sisi sektoral, sektor pertambangan diprakirakan tumbuh meningkat terindikasi dari data ekspor BPS Q2 (s.d. Mei 2019) utamanya ke Jepang.
Sektor pertanian diprakirakan juga tumbuh meningkat seiring meningkatnya produksi karet sesuai data Gapkindo per Mei 2019 di tengah panen padi unggul dan berlanjutnya cetak sawah baru.
Begitu pula sektor industri pengolahan diprakirakan tumbuh meningkat didukung bertambahnya tanaman produktif kelapa sawit yang menghasilkan dan prospek harga CPO yang masih relatif baik sesuai data MPOC per Juni 2019.
Sektor bangunan diprakirakan tumbuh meningkat sejalan dengan berjalannya aktivitas investasi, terindikasi dari data impor barang modal Q2 (sd Mei 2019).
Sebagaimana peningkatan pada sektor penghasil barang (tradables) dan tingginya permintaan saat Ramadan dan Idulfitri, kinerja sektor perdagangan diprakirakan tumbuh meningkat. Terindikasi dari data indeks penjualan eceran IPE Q2 (sd Mei 2019).
“Hasil model composite leading indicator dan model nowcasting KPw BI Kalimantan Selatan juga memperlihatkan peluang lebih tingginya pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan pada triwulan II-2019,” tandasnya.
Baca Juga: YLK Kalsel: Jangan Angsul Konsumen dengan Permen!
Baca Juga: Investor UK Lirik KEK Maloy Kaltim
Reporter: Muhammad Robby
Editor: Fariz Fadhillah