bakabar.com, BANJARBARU – Progres Pengembangan Bandara Syamsudin terus digeber. Satuan Kerja Proyek Pengembangan Bandara, bekerja siang dan malam. Merampungkan target pembangunan Bandara terbesar di Kalsel ini.
Sampai dengan akhir April 2019 ini, hujan menjadi salah satu pengadang utama pengerjaan proyek.
“Hujan memang menjadi kendala, jika hujan tiba untuk pekerjaan pengecoran di paket I terpaksa harus berhenti,” jelas Manajer Proyek Pengembangan Bandara Syamsudin Noor, Dadang Dian Hendiana kepada bakabar.com, Senin (29/4) siang.
Dadang memastikan, pihaknya bakal habis-habisan untuk menyelesaikan paket tahap I.
“Kami kerjakan sampai subuh hari sekitar pukul jam 03.00. Pengerjaan juga kami bagi tiga shift,” ungkapnya lagi.
Secara keseluruhan proyek berjalan dengan baik. Bahkan, progresnya hingga akhir April 2019 ini telah melampaui target. Realisasinya sudah mencapai 61,023 persen.
“Rinciannya, untuk pengerjaan proyek paket I yang meliputi pembangunan terminal dan fasilitas penunjang. Progresnya sudah 50,070 persen, dari target 40,55 persen,” ujarnya.
Sedangkan, untuk Proyek paket II melingkupi pembangunan infrastruktur, bangunan penunjang dan perluasan apron. Progresnya mencapai 77,12 persen.
“Melihat target awal 71,72 persen,” jelasnya.
Dadang optimistis proyek selesai Oktober nanti. Sehingga target dapat beroperasi di November 2019 nanti, dapat terealisasi.
“Teman-teman teknik dan kontraktor terus berupaya menyelesaikan proyek ini, agar selesai tepat waktu. Iya kami tetap optimis, November nanti bandara bisa beroperasi,” tegasnya.
Perlu diketahui, jika proyek pembangunan pengembangan ini nanti rampung. Luas Bandara Syamsudin Noor, bakal bertambah menjadi empat kali lipat. Terminal yang saat ini hanya berkapasitas 1,3 juta penumpang, menjadi 7 juta penumpang.
Sedangkan untuk luas apron, yang saat ini hanya mampu menampung delapan pesawat. Nantinya bakal bertambah luas dan mampu menampung hingga 16 pesawat.
Upayakan Segera Berstatus Internasional
Seiring proyek pengembangan dilakukan, PT AP 1 terus mengupayakan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin dapat beralih status. Dari sebelumnya berstatus Regional, menjadi internasional.
"Iya mudahan cepat datang surat persetujuan dari Kementerian Perhubungan RI. Begitu datang surat persetujuan itu, Bandara Syamsudin Noor langsung berganti status menjadi Bandara Internasional," ungkap General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Syamsudin Noor, Indah Preastuty kepada Apahabar.com, belum lama ini.
Communication dan Legal Section Head PT Angkasa Pura I Bandara Syamsudin Noor, Aditya Putra menambahkan, pengajuan perubahan status bandara ini sebenarnya sudah lama diajukan. Yakni, sejak 23 November 2017 lalu. Disertakan dengan surat rekomendasi dari Gubernur Kalsel Sahbirin Noor.
"Kami sudah memenuhi semua syarat untuk pergantian status menjadi Bandara Internasional. Mulai dari Custom Immigration Quarantine Unit (CIQ), sampai space personal penumpang yang lebih luas, mencapai 9 meter sudah terpenuhi," ungkapnya.
Bandara Syamsudin Noor selama ini menjadi tulang punggung transportasi udara masyarakat yang ingin berpergian.
Sedikitnya sudah ada enam maskapai penerbangan beroperasi di bandara yang berlokasi di Banjarbaru itu. Mulai dari Garuda, Lion Air, Batik Air Sriwijaya Air, Citilink dan Nam Air.
Dengan belasan rute penerbangan. Mulai dari Jakarta, Jogja, Semarang, Surabaya, Balikpapan, Makassar, Palangkaraya, Bandung, Solo, Sampit, Batulicin, Kotabaru, Malang sampai dengan Lombok.
Selain regional, penerbangan internasional untuk haji dan umroh, dari Banjarmasin ke Jeddah, Saudi Arabia juga sudah terlayani.
Bahkan, pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan maskapai Air Asia, untuk membuka rute penerbangan ke Kuala Lumpur, Malaysia.
Baca Juga: Pemilu 2019, Penumpang Pesawat via Bandara Syamsudin Noor Turun
Reporter: Zepi Al Ayubi
Editor: Fariz F