bakabar.com, KANDANGAN – Lima tahun sudah Maria Al Qiftiah terdaftar sebagai peserta program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Saat ini status kepesertaannya didaftarkan oleh pemerintah daerah di Hulu Sungai Selatan (HSS). Artinya iuran bulanannya ditanggung pemerintah setempat.
Pengalamannya mengenai JKN-KIS menarik disimak. Maria sempat khawatir dengan biaya rumah sakit belasan juta rupiah.
"Keluarga saya pernah rawat inap juga di RS Hasan Basry (RSHB) Kandangan HSS sampai beberapa hari. Kami diberi info saat itu biayanya kurang lebih sampai 15 juta rupiah,” kata Maria belum lama tadi.
Karena terdaftar JKN-KIS, seluruh biaya ditanggung oleh program BPJS Kesehatan ini.
"Luar biasa semua dijamin. Tidak ada biaya yang dikeluarkan oleh pihak keluarga sama sekali," terang Maria.
Pengalaman Maria tentang JKN-KIS tidak hanya itu. Pada 2015 silam, dia juga menggunakan KIS untuk proses kelahiran anak di RSHB.
"Sempat bingung juga pada saat dinyatakan harus operasi caesar. Untungnya ada KIS yang menjamin semua layanan dan obat saat saya operasi itu," kata Maria.
Hingga kini, lanjut Maria, putranya itu sering menggunakan KIS untuk berobat. “Sampai sembuh, seluruh biayanya ditanggung BPJS Kesehatan. Pelayanannya juga sangat baik, tidak ada deskriminasi," imbuh Maria.
Dari sekian pengalamannya menggunakan KIS, Maria bersyukur seluruh anggota keluarganya tercover program itu.
"Rasanya tenang ketika saya dan keluarga sudah terdaftar. Jadi kalau sewaktu-waktu sakit, dijamin," kata Maria.
Walaupun dia tak tau persis bagaiamana proses terdaftarnya dia dan anggota keluarganya yang lain, Maria mengucap rasa terima kasihnya kepada pemerintah di HSS.
Sebab dia maupun keluarga pernah menerima manfaat program itu secara langsung.
"Saya sendiri terkadang bingung bagaimana caranya dulu saya bisa didaftarkan. Namun pada saat menambahkan anak untuk masuk jadi peserta, saya langsung ke kantor BPJS Kesehatan," tutup Maria Maria.