Tak Berkategori

Pendulangan Intan Tradisional Pumpung Banjarbaru Jadi Pintu Gerbang Geopark Meratus

apahabar.com, BANJARBARU – Termasuk bagian dalam kawasan Geopark Meratus, pendulangan intan di Pumpung Cempaka Banjarbaru digadang…

Featured-Image
Cara tradisional mendulang intan. Foto-Antara

bakabar.com, BANJARBARU – Termasuk bagian dalam kawasan Geopark Meratus, pendulangan intan di Pumpung Cempaka Banjarbaru digadang jadi pintu gerbangnya.

Hal itu disampaikan Wali Kota Banjarbaru M Aditya Mufti Ariffin ketika beraudiensi dengan Tim Geopark Meratus, Jumat (10/12).

Katanya, Pumpung akan dijadikan pintu gerbang untuk Geopark. Salah satu alasannya sebagai upaya melestarikan pendulangan tradisional.

Dengan terpilihnya Pumpung sebagai salah satu Geosite. Wali Kota yang akrab disapa Ovie itu berharap bisa membawa kesejahteraan dan meningkatkan perekonomian warga sekitar terutama warga Cempaka.

“Dan ini termasuk juga dalam upaya mitigasi banjir kita yang ada di Kota Banjarbaru, yang mana upaya mitigasi banjir kita ini membuat perencanaan dari lahan eks tambang PT Galuh Cempaka,” jelas Ovie.

Sebab, katanya posisi eks Galuh Cempaka tidak jauh dari perencanaan Geopark sehingga bisa inline.

“Mudah-mudahan ini bisa menjadi salah satu kebanggaan bagi masyarakat Kota Banjarbaru ke depannya,” tutupnya.

Sementara itu Tim Geopark Meratus, Ali Mustopa menyampaikan bahwa Banjarbaru merupakan bagian dari kawasan Geopark Meratus yang didelineasi. Salah satunya ialah kawasan Pumpung Kecamatan Cempaka.

Menurutnya, pendulangan intan di kawasan Pumpung sudah terkenal dengan gaya menambangnya yang masih dengan cara tradisional, itu sebutnya tidak ada lagi bahkan di dunia.

“Geotsite Cempaka ini akan menghadirkan kembali memori pendulangan intan yang mendunia di masanya,” terang Ali.

Yang nantinya, katanya di kawasan tersebut bakal dilengkapi dengan taman hortikultura dengan mengusung konsep Cempaka Diamond Garden dan menjunjung tinggi nilai-nilai dalam pengembangan serta perancangannya.

Sehingga dapat menarik perhatian bagi siapa saja yang berkunjung, baik itu tua, muda, lokal bahkan mancanegara.

“Nilai-nilai yang terbentuk melengkapi satu sama lain, membentuk sebuah kawasan wisata berbasis edukasi, sosial-budaya, sejarah, abad atau riwayat, lingkungan, dan ekonomi,” detailnya.

Karena itu, lanjutnya salah satu geotsite andalan ini akan diajukan ke UNESCO menjadi anggota UNESCO global Geopark untuk Meratus.

“Diajukan tahun depan,” tuntasnya.

Komentar
Banner
Banner