bakabar.com, BANJARBARU - Pemerintah melalui Disperkim Kalsel menarget alan menuntaskan 38hektare kawasan kumuh yang ada di beberapa daerah di Banua.
Kabid Pengembangan Permukiman pada Disperkim Kalsel, Teddy Hidayat mengatakan, tahun ini ada beberapa daerah yang menjadi prioritas penanganan kawasan kumuh.
"Seperti Desa Tumbukan Banyu di Kabupateb HSS dengan luas 11,40 hektare," kata Teddy, Sabtu (11/2).
Kemudian peningkatan kawasan kumuh Antasan Bondan Kelurahan Mantuil, Banjarmasin seluas 14,66 hektare dan peningkatan kawasan kumuh Pasar Binuang Kabupaten Tapin seluas 12,59 hektare.
“Jadi ada tiga daerah yang kita prioritaskan tahun ini untuk mengurangi kekumuhannya agar menjadi kategori mulai dari tinggi, sedang, hingga tingkat kekumuhannya hilang,” paparnya.
Berdasarkan data yang ada, tercatat 63 kawasan kumuh atau seluas 791,51 hektare yang terus pihaknya upayakan agar tingkat kekumuhanya menjadi tidak kumuh.
Namun kata dia, mengingat anggaran yang terbatas, pihaknya akan melakukannya dengan cara bertahap.
"Dimulai dari kawasan yang tinggi tingkat kekumuhannya," imbuh Teddy.
Dirinya meminta berharap pihak kabupaten/kota untuk bersinergi bersama agar upaya penuntasan kawasan kumuh dengan target 48 persen pada 2026 bisa tercapai.
Menurutnya, dalam penanganan kawasan kumuh ada 7 indikator, yakni keteraturan bangunan, jalan lingkungan, drainase lingkungan, pengelolaan sanitasi, pengelolaan air minum.
"Dan pengelolaan sampah dan sarana prasarana pengamanan kebakaran," tandasnya.