Hot Borneo

Pemprov Kalsel Gas Terus Soal Megaproyek Jembatan Pulau Laut

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) tampaknya semakin serius melanjutkan megaproyek Jembatan Pulau Laut.

Featured-Image
Desain Jembatan Pulau Laut yang menghubungkan pulau Kotabaru dengan Tanah Bumbu. Foto-Antara

bakabar.com, BANJARBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) tampaknya semakin serius melanjutkan megaproyek Jembatan Pulau Laut.

Meskipun di sisi lain pemerintah pusat pesimis jembatan penghubung Kotabatu-Tanah Bumbu (Tanbu) itu bisa dimulai pada 2024 mendatang.   

Namun Pemprov Kalsel justru menjadikan jembatan Pulau Laut sebagai skala prioritas pembangunan lantaran dinilai mendukung distribusi perdagangan dan perekonomian.

"Kami sudah meyampaikan pembangunan itu dalam musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) tingkat nasional," ucap Kepala Bappeda Kalsel, Ariadi Noor, Selasa (20/6).

Dengan disampaikannya rencana itu, ia berharap bantuan bisa disalurkan pemerintah pusat melalui APBN.

Sebelumnya, Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar ingin pembangunan Jembatan Pulau Laut dikerjakan pada 2024.

Jika menunggu bantuan dari APBN, pembangunan jembatan pulau laut akan sangat lambat. Sebab, pemerintah pusat akan mencairkan APBN pada tahun 2030.

"Kelamaan kalau menunggu dari pusat," ujar Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar, belum lama tadi. 

"Kami dari pemprov membantu Rp300 miliar. Nanti Pemkab Tanbu dan Kotabaru masing-masing Rp100 miliar untuk 5 tahun ke depan," sambungnya. 

Dengan dana tersebut, pihaknya akan melihat terlebih dahulu review desain Jembatan Pulau Laut.

"Apakah nanti dibangun untuk jembatan terdekat atau jalan terdekat agar kedua sisi ini bisa dimulai pembangunannya," jelasnya. 

"Jika perhitungan DED tahun 2015, dana yang dibutuhkan sekitar Rp5 triliun dengan ketinggian 80 meter. Sedangkan perhitungan Kementerian PUPR tahun 2020, ketinggian bisa 21,45 meter dengan biaya berkisar Rp2,1-2,5 triliun," lanjutnya. 

Di sisi lain, Kementerian Perhubungan menyebutkan terdapat dua alternatif, yakni 50 meter dan 30 meter.

"Nanti akan kami koordinasikan lagi," beber Roy.

Editor


Komentar
Banner
Banner