Pemkab Balangan

Pemkab Balangan Gelar Pertemuan Rembuk Percepatan Penanganan Stunting

apahabar.com, PARINGIN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Balangan terus peduli mengatasi percepatan penanganan stunting di Kabupaten Balangan,…

Featured-Image
Pemkab Balangan melalui Dinkes dan Bappeda setempat melaksanakan pertemuan Rembuk Percepatan Penurunan Stunting di Aula Benteng Tundakan kantor Setdakab Balangan, Rabu (18/11). Dilakukan pula melalui video conference bersama Dinkes Provinsi Kalsel. Foto-Istimewa

bakabar.com, PARINGIN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Balangan terus peduli mengatasi percepatan penanganan stunting di Kabupaten Balangan, meski dalam suasana penanganan pandemi Covid-19.

Melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), Pemkab Balangan terus membangun sinergitas dengan lintas OPD terkait dan sektor lainnya dalam percepatan penurunan stunting di wilayah tersebut.

Dinkes Balangan bersama Bappeda setempat melaksanakan pertemuan Rembuk Percepatan Penurunan Stunting di Aula Benteng Tundakan kantor Setdakab Balangan, Rabu (18/11). Dilakukan pula melalui video conference bersama Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel.

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Penjabat Sekdakab Balangan, Erwan Mega Karya Latif yang juga sebagai Kepala Dinkes Balangan, dengan melibatkan peserta para Sekretaris Desa (Sekdes) se Balangan serta beberapa OPD terkait dilingkungan Pemkab Balangan.

Penjabat Sekdakab, Erwan MKL menyampaikan, kegiatan tersebut berutujuan agar terwujudnya komitmen bersama untuk melaksanakan intervensi spesifik dan dalam rangka penurunan stunting di Balangan.

Disebutkannya, Pemkab Balangan menjadi bagian dalam mewujudkan tujuan global 2030 atau sustainable development goals (SDGs) yang salah satu tujuannya adalah menghilangkan kelaparan, mencapai ketahanan pangan serta meningkatkan pertanian berkelanjutan dengan target 2030, mengakhiri segala bentuk malnutrisi termasuk penurunan angka stunting secara nasional tahun 2024 sebesar 14 persen.

"Kami menyadari bahwa permasalahan stunting pada usia dini terutama pada periode 1000 hari pertama kehidupan (HPK) adalah jendela kehidupan yang paling penting terhadap pada kualitas sumber daya manusia (SDM)," imbuhnya.

“Jika tidak kita cegah secara dini, permasalahan ini dalam jangka pendek menyebabkan gagal tumbuh, hambatan perkembangan kognitif dan motorik serta tidak optimalnya ukuran fisik tubuh,” lanjutnya.

Sedangkan dalam jangka panjang dapat menyebabkan menurunnya kapasitas intelektual rakyat Balangan.

Untuk itu, Erwan berharap agar setiap peserta, bisa memanfaatkan moment tersebut dengan baik, terutama dalam penyajian data serta langkah-langkah yang akan diambil kedepan, dalam mendukung percepatan penurunan stunting di Bumi Sanggam.



Komentar
Banner
Banner