bakabar.com, JAKARTA – Pembangunan Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) Seksi 4 yang menghubungkan Tarumajaya-Cilincing sepanjang 7,4 Km telah tersambung dengan JORR dan jalan arteri Cilincing. Dengan demikian, keseluruhan jalan tol sepanjang 34,7 Km ini segera siap beroperasi dan digunakan masyarakat.
“Proses Uji Layak Fungsi akan dilaksanakan oleh tim BPJT untuk memastikan kesiapan fisik konstruksi Seksi 4 JTCC ini. Kami berharap, proses tersebut akan bisa diselesaikan pada bulan Maret 2023 sehingga pada bulan April bisa dioperasikan secara penuh sebagai bagian dari jaringan jalan yang mendukung akses transportasi terutama dalam menghadapi Lebaran,” kata Direktur Utama PT Pelindo Solusi Logistik atau SPSL, Joko Noerhudha, di Jakarta, Rabu (22/2).
Jalan tol JTCC terdiri dari 4 seksi, yaitu Seksi 1 Cibitung-Telaga Asih, Seksi 2 Telaga Asih-Gabus, Seksi 3 Gabus Tarumajaya dan Seksi 4 Tarumajaya-Cilincing. Seksi 1 telah beroperasi sejak 31 Juli 2021. Seksi 2 dan Seksi 3 juga sudah beroperasi sejak jalan tol ini diresmikan penggunaannya oleh Presiden Joko Widodo pada bulan September 2022.
JTCC dibangun dan dioperasikan oleh PT Cibitung Tanjung Priok Tollways (PT CTP). Saham PT CTP Tollways dimiliki oleh PT Akses Pelabuhan Indonesia (99,998 persen) dan PT Menara Maritim Indonesia (0,002 persen). Kedua perusahaan ini merupakan anak usaha SPSL.
Noerhudha mengatakan, JTCC yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional akan memperlancar akses logistik dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju kawasan industri di Timur Jakarta dan sebaliknya. Dengan selesainya pembangunan Seksi 4, JTCC menjadi jalur alternatif dengan waktu tempuh relatif lebih cepat.
Pelindo saat ini juga sedang mengembangkan Akses Timur Pelabuhan New Priok (NPEA), yang menghubungkan Terminal Kalibaru, Tanjung Priok dengan JTCC. NPEA memiliki panjang total 6,6 km dengan tipe struktur elevated dan pileslab terdiri dari konstruksi darat sepanjang 3,18 km dan konstruksi di atas laut sepanjang 3,48 km. Akses baru ini diharapkan akan semakin melengkapi peran JTCC dalam memberikan kemudahan dan kelancaran arus barang dari hinterland ke Pelabuhan dan sebaliknya, sehingga dapat memberikan layanan logistik yang lebih reliable dan efisien.
“Sebagai subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero), kami memiliki peran strategis dalam membangun ekosistem logistik yang terintegrasi dan memberikan layanan bisnis untuk mendorong integrasi ekosistem dan efisiensi rantai logistik. Melalui aktivitas bisnis dan operasional, SPSL mendukung pertumbuhan perdagangan dan ekonomi,” ujarnya