Pelaku UMKM

Pemasaran Produk UMKM, Teten Masduki: Jangan Bergerak Sendiri

MenKopUKM Teten Masduki meminta kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk tidak bergerak sendirian dalam memasarkan produknya.

Featured-Image
Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki saat kunjungan "Mlaku-Mlaku Nang Dolly" di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (21/6/2023). Foto: ANTARA

bakabar.com, JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki meminta kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk tidak bergerak sendirian dalam memasarkan produknya.

Menurut Teten, usaha yang dilakukan secara bersama-sama atau kolektif melalui koperasi akan mempermudah proses kurasi, khususnya dalam hal penetapan standar kualitas dan pemilihan produk yang ingin diunggulkan.

"Enggak boleh kita usaha sendiri-sendiri, harus kolektif. Semua harus gabung di koperasi mulai dari pembiayaan, terus nanti konsolidasi, kalau sendiri-sendiri nanti kalah sama yang besar (pelaku usaha besar)," ujar Teten di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (21/6).

Teten menegaskan, selama ini sebagian pelaku UMKM bergerak sendirian untuk memasarkan produknya. Menurutnya, apabila tidak memiliki wadah yang menaungi UMKM, maka akan lebih sulit terhubung dengan pasar yang lebih besar.

Lebih lanjut, pasar yang besar memungkinkan UMKM menjadi maju dan berkembang sehingga pada akhirnya dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja serta menaikkan pendapatan masyarakat.

Dalam hal ini, koperasi disebut berperan penting dalam mempromosikan produk UMKM. Teten mengatakan, koperasi akan terlebih dahulu membeli produk yang sudah dihasilkan oleh anggota UMKM, kemudian menawarkannya instansi pemerintah, restoran maupun hotel.

"Kita benahi produknya, kita kurasi, kita hubungkan juga dengan market-nya. Misalnya, mau suplai ke hotel-hotel yang ada di kota ini, lalu suplai untuk kebutuhan pemerintah," kata Teten.

Teten juga mengingatkan, kehadiran koperasi bukan hanya soal pembiayaan dan promosi dagang, tetapi juga menumbuhkan rasa solidaritas antara UMKM sehingga terjadi persaingan yang sehat.

"Jadi dengan begitu ini bukan lagi usaha usaha perorangan tapi usaha kolektif, itu juga akan memperkuat solidarity, kekeluargaan," ujarnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner