bakabar.com, MARTAPURA - Belakangan ini pelayanan distribusi air PTAM Intan Banjar dikeluhkan.
Pasalnya, sebagian wilayah Kabupaten Banjar khususnya yang berbatasan Banjarmasin, mengalami kekurangan suplai air bersih.
Meski sudah kerja sama dengan PTAM Bandarmasih, nyatanya air leding dari kota Banjarmasin juga mengalami kemacetan.
Petugas PTAM Intan Banjar berupaya mengatasinya, dengan mengirim air menggunakan mobil tanki, ke wilayah yang kekurangan air.
Seperti di Jalan Tembikar Kanan, Kecamatan Kertak Hanyar yang belakang ini sempat dikeluhkan warga.
bakabar.com memantau di beberapa kompleks Jalan Tembikar Kanan, Rabu (9/8) malam.
Salah satunya Kompleks Fadillah Perdana 5 yang posisinya lebih jauh ke dalam dari Kompleks Graha Tembikar Permai, kediaman Alin Markani.
Alin sebelumnya mengeluhkan pelayanan air leding PTAM Intan Banjar, hingga viral belum lama tadi.
Kondisi aliran air dari pipa leding memang tidak sekencang di perkotaan. Beberapa rumah, meski masih satu kompleks, ada yang tidak keluar sama sekali.
Air mengalir hanya pada jam - jam malam saja. "Musim kemarau air mulai macet, kadang lancar terkadang mati sama sekali," ujar Yusrani, warga Kompleks Fadillah Perdana 5.
Yang paling terdampak adalah warga yang tidak punya tandon. Sebab tidak dapat menampung air ketika leding sedang lancar.
Sebagian warga bahkan menggunakan pompa air untuk menyedot dari leding.
"Kalau ada suplai air tangki dari PTAM baru air lancar," sambung Yusrani.
Kasubag Transmisi dan Distribusi PT AM Intan Banjar cabang Manarap, Alimudin mengatakan pihaknya saban hari menyuplai air menggunakan 4 mobil tanki dan dibantu BPBD Banjar.
Pendistribusian air ke rumah warga menggunakan sistem injeksi, yaitu air dari tanki disalurkan ke pipa sekunder di perumahan.
Menurutnya, sistem injeksi ini dapat bertahan sampai 12 jam dapat menyalurkan air cukup lancar ke rumah warga langsung.
"Yang kita layani di perumahan Tree A, Fadillah Ridila 5, Graha Tembikar Permai, Pesona Berlian, Villa Mahantas. Yang dilayani sekitar 482 rumah," ucap Alimudin.
Ia mengatakan, pendistribusian dengan cara injeksi ini sudah disepakati warga melalui jejak pendapat.
Pihak PTAM sebelumnya memberi dua pilihan, pertama dikirim menggunakan tanki lalu masih - masing warga membawa jerigen sendiri, dan warga tidak dipungut biaya apapun.
Pilihan lainnya dengan sistem injeksi ini, namun masuk dalam hitungan pemakaian karena air yang di-injek melalui kilometer pipa rumah masing-masing. Kelebihan sistem ini warga tidak perlu mendatangi tanki me-refill air.
"Sebagian besar warga memilih sistem injeksi. Sehingga kita pun melayani sesuai permintaan warga. Begitu pun arahan pimpinan, agar memberikan pelayanan secara maksimal," kata dia.
Lebih jauh ia menjelaskan, berkurangnya volume air baku dampak musim kemarau mengakibatkan berkurangnya suplai air ke pelanggan, terlebih yang jaraknya jauh di wilayah ujung.
"Kemarau berdampak pada berkurangnya air baku. Kalau musim hujan tidak seperti ini. Arahan pimpinan pun agar segera disuplai air menggunakan tanki ini, sebagai bentuk tanggung jawab memberikan pelayanan maksimal," tandasnya.
Baca Juga: Datang ke DPRD Kalsel, Dirut PTAM Intar Banjar Disodori Air Keruh oleh Pelanggan