Hot Borneo

Pelaku dan Korban Penusukan di SMA Banjarmasin Pernah Satu SMP, Sama-sama Anak Berprestasi

Pelaku penusukan di salah satu SMA Banjarmasin, ARR dan korbannya MRN rupanya merupakan murid dari SMP Negeri yang sama.

Featured-Image
Terjadi perkelahian berdarah antar siswa di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di kawasan Banjarmasin Timur, pada Senin (31/7). Foto-apahabar.com/Amrullah

bakabar.com, BANJARMASIN - Pelaku penusukan di salah satu SMA Banjarmasin, ARR dan korbannya MRN rupanya merupakan murid dari SMP Negeri yang sama.

Pihak SMP asal mereka bersekolah pun membenarkan jika keduanya merupakan mantan peserta didik di sana.

"Benar, kedua siswa itu dulunya sekolah di sini. Baru saja lulus," ucap salah seorang guru yang tidak mau namanya disebut.

Guru Bimbingan Konseling (BK) itu mengaku kaget dan tidak menyangka insiden tersebut bisa terjadi, mengingat kedua siswa itu tak pernah bermasalah selama di SMP.

Bahkan, menurutnya, kedua siswa itu sama-sama berprestasi di kelasnya. "Makanya saat ada pemberitaan penikaman itu cukup membuat terkejut," ungkapnya.

Si korban, kata dia, adalah siswa di kelas unggulan. Sementara pelaku selalu masuk rangking 10 besar di kelasnya.

Hal lain yang lebih membuatnya terkejut lagi, penikaman terjadi diduga adanya pembullyan. 

"Saya bingung karena di SMP mereka kelasnya berbeda dan jauh. Sangat tidak mungkin rasanya ada pembullyan," jelasnya.

Baca Juga: Usai Operasi, Pelajar Korban Penusukan di SMA Banjarmasin Sempat Tak Sadarkan Diri

Ia mengatakan dugaan pembullyan sejak di SMP itu belum bisa dibuktikan. Karena selama ini pihaknya memiliki catatan pengamatan terhadap siswa-siswanya. 

Dari catatan para guru, bisa memantau keseharian siswa di kelas, sehingga jika memang ada kejadian buruk, maka akan dicatat dan dilaporkan untuk jadi evaluasi pihaknya. 

"Kalau memang ada bullying di lingkungan sekolah pasti kami tindak. Tidak mungkin kami diam saja," bebernya.

Ia pun lantas berharap masyarakat lebih bijak menanggapi pemberitaan yang beredar dan tak menyudutkan salah satu pihak. Apalagi saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

"Masih belum jelas penyebabnya. Mari kita tunggu saja hasilnya dan jelas kami sebagai guru mereka di SMP berharap kasus ini selesai dengan baik," harapnya.

Baca Juga: Cegah Karhutla Meluas, Anggota TNI Bantu Masyarakat HSS Padamkan Api

Hal senada juga disampaikan Wali Kelas pelaku di kelas IX. Ida yang enggan disebutkan namanya itu mengatakan, selama ini pelaku dikenal anak yang pendiam di kelasnya. 

"Dia cukup tertutup orangnya. Namun tetap berbaur dengan teman di kelasnya. Cuman memang tidak terlalu mencolok orang," katanya. 

Ia pun mengaku heran soal motif yang membuat pelaku tega menusuk temannya sendiri. 

"Pastinya saya sebagai mantan wali kelasnya sangat menyayangkan perbuatan itu. Entah apa yang membuatnya seperti itu."

Editor


Komentar
Banner
Banner