bakabar.com, BANJARMASIN - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebut tiga pekerja yang melempar anjing ke rawa berisi buaya di Kalimantan Utara tindakan biadab.
"Dan mohon maaf sampai ketawa-ketawa itu biadab lah," ucapnya di Lippo Mal Kemang, Jakarta.
Erick pun lantas memerintahkan direksi PT Pertamina (Persero) mengusut kasus tersebut. Pasalnya, aktivis binatang menduga tiga pekerja itu karyawan sub kontraktor yang menggarap pekerjaan untuk Pertamina.
Baca Juga: Viral! Aksi Keji Lempar Anjing ke Sungai Berisi Buaya
Namun, ia menegaskan para pelaku itu tak tercatat sebagai karyawan Pertamina. Menurutnya, mereka adalah kontraktor yang ada di proyek Nunukan.
"Saya melihat kejadian, diskusi dengan direksi Pertamina, untuk mengambil tindakan tegas, setegas-tegasnya, karena ini ada UU Pelindungan Binatang," katanya.
Baca Juga: Pekerja Lempar Anjing ke Buaya, Erick Thohir Perintahkan Pertamina Usut Tuntas
Melansir Okezone, Erick mengaku marah saat mengetahui kejadian tiga pekerja yang melempar seekor anjing ke rawa berisi buaya itu. Menurut Erick, semua binatang tidak boleh diperlakukan seperti itu.
"Saya sangat terkejut dan marah, ketika perlakuan kepada binatang, termasuk yang di berita, dan kebanyakan (binatang) ada di Indonesia harus dijaga," tegasnya.
Ketua Animal Defenders Indonesia Doni Herdaru Tona mengungkapkan anjing yang dilempar hidup-hidup ke rawa di Tarakan, Kalimantan Utara, mati diterkam buaya. Ia menyebut kejadian ini dilakukan secara sengaja.
Doni mengatakan komunitasnya bersama Animals Hope Shelter dan Pejaten Shelter saat ini tengah berupaya melaporkan tindakan penganiayaan tersebut. Menurutnya, identitas para pria yang melempar buaya sudah diketahui.
Dalam video yang beredar, tampak dua orang masing-masing berseragam merah dan biru menangkap seekor anjing, mengayun-ayunkan dan melemparnya ke rawa-rawa.
Sedangkan dua orang lainnya berperan sebagai perekam. Perekam pertama tampak berseragam biru. Sementara perekam lainnya terdengar tertawa dan memberi aba-aba.
"Identitas sudah dikantongi. Seragam merah inisial D, seragam biru inisial R dan perekam yang tertawa sekaligus pemberi aba-aba berinisial G," kata Doni.
Sementara itu, Founder Animals Hope Shelter Christian Joshua Pale mengatakan motif pelemparan anjing ke rawa hingga mati diterkam buaya karena memakan tiga bungkus nasi katering milik pelaku.
Tindakan itu, kata Pale, memicu amarah hingga pelaku membuang anjing tersebut ke rawa.
"Aku sudah tanya alasan mereka kenapa. Alasannya karena anabul [anjing] yang mereka buang ke buaya itu sudah memakan tiga nasi bungkus mereka, nasi katering," ungkap Pale dalam unggahan Instagram @ahsforindonesia.
"Jadi mereka marah, mereka buang, dijadikan makanan buaya di rawa yang seperti dalam video," lanjutnya.
Pale juga mengungkapkan kejadian itu bukan yang pertama kali dilakukan oleh pelaku. Mereka sebelumnya mengaku pernah membuang anjing ke rawa yang sama.
Pelaku disebut mengklaim anjing yang dibuang itu sudah mati. Namun, Pale menuding anjing itu masih hidup dan diracun oleh pelaku sebelum dibuang dan mati diterkam buaya.
Saat ini pihak kepolisian telah mengamankan tiga pria yang menjadi pelaku. Kapolsek Sembakung Iptu Sunarta menjelaskan tiga terduga pelaku itu dibawa ke Mapolres Nunukan untuk diperiksa lebih lanjut.
Ia juga mengonfirmasi peristiwa itu terjadi di area perusahaan JML di Kecamatan Sembakung, Nunukan. Ketiga pelaku merupakan pekerja di perusahaan tersebut.
"Informasinya sudah diamankan oleh pihak sekuriti dan petugas pengamanan yang ada di sana. Tinggal diarahkan di Polres Nunukan," ujar Iptu Sunarta.
"Belum tahu (kapan kejadiannya), arahan dari bapak Kapolres pelaku akan dibawa ke Polres untuk diinterogasi di sana," imbuhnya.