Kalsel

Peduli Kesehatan Hewan, Pemerintah Siap Bentuk Pejabat Otoritas Veteriner

apahabar.com, BANJARBARU – Sebagai bentuk perhatian terhadap kesehatan hewan, Pemerintah bersiap membentuk pejabat otoritas veteriner. Mereka…

Featured-Image
Koordinasi bidang pertanian dengan tema urgensi dan persiapan pembentukan serta penetapan pejabat otoritas veteriner, provinsi dan kabupaten kota Se-Kalimantan Selatan, di ruang rapat Aberani Sulaiman, Selasa (6/8) siang. Foto-apahabar.com/Nurul Mufidah

bakabar.com, BANJARBARU - Sebagai bentuk perhatian terhadap kesehatan hewan, Pemerintah bersiap membentuk pejabat otoritas veteriner. Mereka memiliki peran yang strategis dalam mewujudkan mutu pelayanan kesehatan hewan di masyarakat.

Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Abdul Haris Makkie usai membuka Rapat Koordinasi Bidang Pertanian dengan tema "Urgensi dan Persiapan Pembentukan serta Penetapan Pejabat Otoritas Veteriner, Provinsi dan Kabupaten Kota se-Kalimantan Selatan di ruang rapat Aberani Sulaiman, Selasa (6/8/2019) siang.

Baca Juga: Ratusan Calon Bintara Polri Jalani Tes Kesehatan

Dikatakan Abdul Haris, selain kegiatan ini merupakan program dari biro pengembangan produksi daerah, juga merupakan bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan hewan. Mengingat pentingnya kesehatan hewan ini agar tidak menular kepada manusia, baik hewan konsumsi maupun hewan peliharaan.

“Hewan yang menjadi peliharaan maupun sebagai hewan konsumsi ini diharuskan untuk selalu rutin di periksa,” ujarnya.

Dia juga menyampaikan perlunya memilih hewan yang sehat, baik untuk konsumsi maupun untuk dipelihara, agar tidak menularkan penyakit kepada pengonsumsi maupun si pemeliharanya.

Setuju dengan Abdul Haris, Kasubdit Kelembagaan dan Sumberdaya Kesehatan Hewan, Irfansyah Batubara menuturkan, “Penyakit yang dapat menular dari hewan terutama pada sapi maupun kambing adalah penyakit antraks, yang dapat bertahan bahkan hingga 30 tahun.”

Lebih lanjut ia mengatakan, penyakit ini dapat menular melalui darah hewan setelah di sembelih, dan penyakit ini dapat menular kepada manusia. Selain itu, penyakir ini juga dapat merusak lingkungan.

“Untuk Kalimantan Selatan hingga saat ini belum ditemukan, namun tetap waspada karena penyakit antraks dapat ditemukan dari hewan yang berasal dari Sulawesi. Sedangkan pemasok hewan untuk kurban di Kalimantan Selatan salah satunya adalah Sulawesi,” jelasnya.

Sehingga menjelang Idul Adha nanti, masyarakat diminta untuk lebih teliti dalam memilih hewan kurban.

Baca Juga: H-5 Iduladha, Hewan Kurban Banjarmasin Stres dan Banyak Kelelahan

Reporter: Nurul Mufidah
editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner