Politik

PDIP vs Gerindra, Adu Kuat Menangkan Pemilu 2024

Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan dan Partai Gerindra diprediksi bakal adu kuat memperebutkan tahta kemenangan di Pemilu 2024.

Featured-Image
Lembaga survei Political Weather Stations (PWS) merilis hasil survei terkait elektabilitas partai di Jakarta, Minggu, (5/2/2023). (ANTARA/HO-Humas PWS).

bakabar.com, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan dan Partai Gerindra diprediksi bakal adu kuat memperebutkan tahta kemenangan di Pemilu 2024. Terlebih perolehan prakiraan suara kedua partai hanya terpaut tipis.

"Elektabilitas PDI Perjuangan masih bercokol di posisi paling atas, namun Partai Gerindra terus menempel di posisi kedua sejak dua tahun terakhir," kata Peneliti Senior PWS Sharazani di Jakarta, Minggu (5/2).

Ia melakukan simulasi jika Pemilu digelar hari ini, maka PDIP bakal menyabet kemenangan hattrick dengan perolehan 21,8 persen.

Posisi kedua ditempati Partai Gerindra yang hanya terpaut tipis mendapatkan suara sebesar 15,6 persen. Namun, Gerindra harus mempersempit jarak dengan PDIP dengan menggencarkan sosialisasi dan mematangkan pencapresan Prabowo di Pilpres 2024.

Sebab Prabowo menjadi instrumen kemenangan Gerindra meraup elektoral di Pemilu 2024.

"Sebaliknya, jika tidak mengusung Prabowo sebagai capres, Partai Gerindra semakin sulit mengejar dominasi PDI Perjuangan," ujarnya.

Selain pertarungan sengit antara PDIP dengan Gerindra, partai lainnya juga mengisi nominasi partai lima besar yang memuncaki klasemen sementara prakiraan versi lembaga survei. Partai tersebut yakni Partai Demokrat, Partai Golkar dan Partai NasDem.

"Jika Pemilu dilaksanakan saat ini, 10,1 persen responden mengaku akan memilih Demokrat kemudian Golkar 9,6 persen dan NasDem 9,1 persen," ungkapnya.

"Di urutan berikutnya ditempati PKS 7,8 persen, PKB 7,5 persen, Partai Perindo 4,6 persen, PAN 2,8 persen, PPP 1,9 persen, dan partai-partai lainnya 3,5 persen serta belum mempunyai pilihan 5,7 persen," sambungnya.

Dalam rilis survei PWS, Partai Perindo yang tergolong partai nonparlemen dan baru berhasil menembus ke Senayan. Sedangkan, partai lainnya harus gigit jari karena tak memenuhi ambang batas parlemen.

Diketahui, survei PWS mencakup populasi seluruh warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih, atau penduduk yang minimal berusia 17 tahun atau belum 17 tahun tetapi sudah menikah.

Jumlah sampel survei yakni 1.200 responden dengan menggunakan teknik pencuplikan secara rambang berjenjang (multistage random sampling).

Margin of error sekitar 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan pedoman kuesioner.

Responden terdistribusi 50 persen laki-laki dan 50 persen perempuan, serta 60 persen penduduk pedesaan dan 40 persen penduduk perkotaan.

Survei dilengkapi dengan analisis media monitoring untuk memperdalam tren sentimen publik terhadap partai politik setahun menjelang Pemilu 2024.

Editor


Komentar
Banner
Banner