bakabar.com, BANJARBARU – Dari data Disbunnak Kalsel, jumlah kerugian sub sektor perkebunan akibat banjir di Kalimantan Selatan pada awal 2021 terbanyak ada di Kabupaten Banjar.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan, Suparmi menyebut, hingga saat ini pembaruan data terus dilakukan berdasarkan konfirmasi dari kabupaten kota.
“Saat ini yang terlaporkan ke kami ada 6 Kabupaten/Kota. Yakni Banjarbaru, Banjar, HSS, Balangan, HST dan Tanah Laut,” kata dia pada bakabar.com, Sesala (16/3).
Suparmi merincikan, untuk sub sektor perkebunan, ada beberapa komoditas perkebunan yang terdampak banjir. Seperti karet yang mengalami dampak banjir seluas 4.318 Ha. Kemudian Kelapa Sawit seluas 99 Ha. Kelapa Dalam 588 Ha dan Lada 51 Ha.
“Dampak lainnya mengenai sarana-prasarana kami, seperti unit pengolahan di Banjar dan HST serta alat pascapanen, seperti talang sadap yang mencapai 1.000 buah di Kabupaten Banjar,” terang Kadisbunnak Kalsel.
Dari 4.318 Ha luasan lahan karet terdampak ini, lanjut Suparmi, Kabupaten Banjar mengalami dampak terparah hingga mencapai 3044 Ha.
“Jalan usaha tani (JUT) juga mengalami dampak kerusakan. Banjar 1, HST 1 dan Tala 4 buah. Sehingga jika ditotal keseluruhan perkebunan dan sarpras, kerugian mencapai Rp35 miliar lebih,” bebernya
Suparmi berujar, dari kerugian-kerugian ini beberapa upaya telah dilakukan, yakni merapatkan dengan semua Kepala Dinas pengambil kebijakan di kabupaten kota yang sudah memberikan laporan. Kemudian mengusulkan melalui dana APBD provinsi untuk membantu sektor terdampak.
“Namun kita juga meminta adanya sharing (pembagian) dan dari APBD Kabupaten,” ucap Suparmi.
Diakui Suparmi, hingga saat ini tidak semua kabupaten mempunyai sharing dana, namun pihaknya tetap meminta agar tetap ada dan mengusulkan di masing-masing kabupaten/kota.
“Saat ini yang sudah menyatakan siap untuk sharing dana ada Banjarbaru, Tanah Laut Hulu Sungai Tengah dan Balangan,” ujar dia.
Selain melalui APBD provinsi dan APBD kabupaten/kota, bantuan dari pemerintah pusat melalui direktorat jenderal perkebunan untuk sub sektor perkebunan juga dipastikan akan terus dimintakan.
“Respon pemerintah pusat baik. Bantuan dari mereka sangat dimungkinkan,” tandasnya.