Pemilu 2024

Partisipasi Rakyat dalam Pemilu 2024 Tentukan Kemajuan Bangsa

Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto mengimbau pendukungnya dan masyarakat luas agar berpartisipasi aktif dalam pemilihan umum (Pemilu) 14 Februari 2024 aga

Featured-Image
Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto. Foto: Tangkap layar YouTube KPU

bakabar.com, JAKARTA - Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto mengimbau pendukungnya dan masyarakat luas agar berpartisipasi aktif dalam pemilihan umum (Pemilu) 14 Februari 2024 agar memperbaiki kehidupan rakyat.

Baginya masyarakat mungkin memiliki aktivitas masing-masing, tetapi partisipasi politik untuk menentukan pemimpin bangsa wajib dilakukan karena menjadi penentu kemajuan bangsa.

"Politik yang benar dan ilmiah, politik adalah memperbaiki untuk memperbaiki kehidupan bermasyarakat. Anda dalam hatimu ingin memperbaiki kehidupan rakyat," ujar Prabowo dalam konsolidasi relawan Kopi Pagi di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/12) sore.

Kopi Pagi di Sentul, Kabupaten Bogor ini dihadiri di antaranya politisi Golkar Agus Gumiwang, Menteri Bappenas 1993-1998 Ginanjar Kartasasmita dan Ketua Kopi Pagi Hasan Hasbi.

Bagi Prabowo, sejak muda ia telah bersumpah untuk mengabdikan diri bagi kemajuan dan kemandirian bangsa. Ia akan mendedikasikan semua kemampuannya untuk memajukan Indonesia.

"Waktu kita muda, kita bersumpah, siap memberikan segala-galanya untuk bangsa Indonesia. Waktu itu Indonesia baru merdeka, kami ingin Indonesia menjadi negara makmur, tidak ada laki-laki dan perempuan Indonesia yang sulit mencari pekerjaan. Tidak ada orang tua, yang tidak bisa mengirim anak-anaknya ke sekolah," ujarnya.

Prabowo menyampaikan di masa-masa awal kemerdekaan selepas penjajahan, seluruh pemimpin bangsa berjuang mempertahankan negara, karena Indonesia saat itu masih miskin, namun kaya sumber daya alam (SDA).

"Karena Nusantara ini sangat kaya, kita sangat kaya. Dan sampai saat ini kita masih sangat kaya," katanya.

Menurutnya dalam perjalanan kepemimpinan Indonesia, setiap pemimpin pasti mempunyai jasa atas kemajuan bangsa. Namun demikian, pasti pula ada kekurangan, sehingga tugas pemimpin selanjutnya adalah meneruskan kemajuan yang lebih hebat.

"Dari zaman Bung Karno, apakah pak Karno ada kekurangan? Ada. Namanya manusia. Pak Harto, membuat kita swasembada, apakah ada kekurangan? Ada. Namanya manusia, Pak Habibie majukan teknologi, ada kekurangan? Ada. Gusdur, Bu Mega, Pak SBY, Pak Jokowi. Khususnya Presiden Jokowi, kita harus meneruskannya kemajuan dengan lebih hebat," tukas Prabowo.

Editor


Komentar
Banner
Banner