Kalsel

Pantau Langsung Penutupan Hauling, Ketua DPRD Tapin Janji Akan Carikan Solusi

apahabar.com, RANTAU – Anggota DPRD Tapin turun langsung memantau penutupan jalan hauling di Km 101 Tapin,…

Featured-Image
Anggota DPRD Tapin di tengah-tengah para sopir tambang dan angkutan tongkang batu bara saat memantau lokasi penutupan jalan hauling di Km 101 Tapin. Foto-apahabar.com/Sandy

bakabar.com, RANTAU – Anggota DPRD Tapin turun langsung memantau penutupan jalan hauling di Km 101 Tapin, Rabu (8/12).

Hal itu guna menindaklanjuti aspirasi yang sudah disampaikan perwakilan sopir truk dan para pekerja tongkang batu bara.

Rombongan DPRD Tapin disambut puluhan sopir truk tambang dan para pekerja tongkang batu bara tepat di lokasi penutupan jalan hauling Km 101 Tapin.

Ketua DPRD Tapin, H Yamani menyampaikan bahwa pihaknya bersedia untuk turun tangan menyelesaikan permasalahan yang berimbas ke perekonomian para pekerja angkutan itu.

“Kalau masalah di atas (pihak perusahaan) itu urusan merekalah dan mudah-mudahan ada kesepakatan. Tapi kami tetap akan mencarikan solusinya agar bisa melintas untuk sementara waktu,” ujarnya di tengah-tengah kumpulan para sopir dan angkutan tongkang batu bara.

Tidak hanya itu, DPRD Tapin juga berjanji akan mendiskusikan dengan DPRD Kalsel hingga DPR RI untuk membantu permasalahan ini, agar berdampak baik untuk semua pihak.

“Ini akan kita sampaikan dan diskusikan juga nanti dengan DPRD Provinsi hingga DPR RI. Mudah-mudahan ada titik teranglah,” ujar H Rian Jaya, wakil Komisi III DPRD Tapin, dari fraksi PDI Perjuangan.

Sementara itu, Wawan perwakilan dari angkutan tongkang batu bara mengatakan selama jalan hauling ini belum dibuka, pihaknya akan terus berjuang.

“Silakan pihak perusahaan dari kedua belah pihak berdiskusi, kami hanya minta agar jalan bisa dibuka kembali,” jelasnya.

Wawan bilang bila hauling ini tidak dibuka, maka pilihan pihaknya selanjutnya adalah melintasi jalan nasional untuk sementara sampai jalan ini dibuka.

Senada dengan Wawan, Mahyudin dari perwakilan sopir angkutan batu bara juga berharap penutupan jalan hauling di Km 101 agar sesegeranya cepat dibuka kembali.

“Jadi bisa bekerja kembali, jadi teman-teman bisa bayar cicilan, kemudian yang dibalik layar yang seperti warung-warung bisa hidup kembali juga,” ujarnya.

Lebih lanjut, Mahyudin mengatakan apabila tuntutan tersebut tidak terpenuhi pihaknya akan kembali turun ke jalan.

“Rencananya kami akan turun lagi ke jalan. Kalau waktu kapan kami turun lagi kami tidak bisa menentukan, cuman kalau teman-teman sopir sudah teriak lapar mau tidak mau kita akan turun kembali ke jalan,” jelasnya.

“Karena kita anggap pemerintah tidak respon lah terhadap kita rakyat kecil ini, kita harapkan secepat mungkinlah permasalahan ini terselesaikan supaya tidak berimbas dengan yang lain,” imbuhnya.

Komentar
Banner
Banner