bakabar.com, BANJARMASIN – Sepanjang 2021, 316 nyawa melayang di jalan raya Kalimantan Selatan (Kalsel). Angkanya menurun ketimbang tahun lalu.
“Jumlah korban tersebut termasuk dalam 617 insiden kecelakaan lalu lintas yang terjadi,” terang Direktur Lalu Lintas Polda Kalsel Kombes Pol Maesa Soegriwo dilansir bakabar.com dari Antara, Selasa (28/12).
Selain korban jiwa, 94 orang luka berat, dan 529 luka ringan akibat ratusan insiden kecelakaan lalu lintas sepanjang tahun ini.
Sementara, Direktorat Lalu Lintas Polda Kalsel mencatat kerugian materiil akibat kecelakaan lalu lintas pada 2021 mencapai Rp2.194.015.000.
Polisi mengklaim tren kasus kecelakaan lalu lintas menurun 3 persen dibanding 2020 lalu. Tahun lalu, jumlahnya mencapai 635 kasus dengan korban meninggal dunia 322 orang, luka berat 97 orang dan luka ringan 571 orang.
Lantas, apa faktornya?
Maesa mengakui dua tahun pandemi Covid-19 berdampak pada berkurangnya mobilitas penduduk dibanding kondisi normal sebelum pandemi.
Kendati begitu, fatalitas akibat kecelakaan masih kerap terjadi lantaran cara berkendara yang menyalahi aturan berlalu lintas. Misalnya melebihi batas kecepatan maksimum hingga perilaku memainkan ponsel ketika mengemudi baik roda dua maupun roda empat.
“Kebiasaan buruk menggunakan ponsel saat berkendara ini harus benar-benar dihilangkan karena dampaknya sangat fatal kerap memicu kecelakaan akibat berkurangnya konsentrasi saat mengemudi,” jelasnya.