bakabar.com, MARTAPURA – Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor berencana kembali membikin sebuah film di masa jabatannya.
Jika sebelumnya sukses membikin film sejarah Perang Banjar yang digarap 2017 lalu, kali ini orang nomor satu di Kalsel itu ingin menggarap film riwayat para Wali Banua, Kalimantan Selatan.
Wacana ini ia sampaikan saat berpidato di Puncak Hari Jadi (Harjad) ke-71 Kabupaten Banjar, yang digelar di Mahligai Sultan Adam Martapura, Jumat (3/9).
“Kalau dulu ulun (saya) membuat film Perang Banjar, ulun bercita-cita lagi, sebelum ulun ampih (selesai) jadi gubernur, ulun handak baulah (bikin) film pulang (lagi),” ujar Paman Birin sapaan akrabnya.
“Apa yang kita angkat, ya tokoh ulama kita, seperti film-film para wali gitu kan. Itu sangat luar biasa,” sambungnya lagi.
Paman melanjutkan, pembuatan film tersebut sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT melalui seni budaya.
“Mungkin sinopsisnya akan kita lemparkan dulu, dan kemudian menjadi kenang-kenangan abadi dan menjadi cerita,” tururnya.
Menurut Paman Birin, peran ulama dalam memperjuangkan kemerdekaan NKRI sangat luar biasa, sehingga patut untuk diabadikan melalui film.
Sebelumnya, film perang banjar berjudul “Pangeran Antasari Haram Manyarah Waja Sampai Kaputing” yang melibatkan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor sebagai salah satu tokoh dalam film itu tayang perdana pada Senin 1 Januari 2018, di Studio XXI Duta Mall Banjarmasin.
Film yang diadaptasi dari naskah “Banua Kita” karya (alm) H Adjim Arijadi itu disutradarai Irwan Siregar, dan diperankan para aktor kawakan Banua hingga nasional, seperti Egi Fedly, Helmalia Putri, Yadi Muryadi, Rianto RA dan lainnya.
Film sejarah Perang Banjar semi kolosal itu menghabiskan biaya Rp 2,3 miliar, menggunakan dana APBD Pemprov Kalsel tahun anggaran 2017.