Tak Berkategori

Paket J&T Laris Manis karena Promo, FMCG Paling Banyak Dikirim

apahabar.com, JAKARTA – Di tengah pandemi, pengiriman paket J&T Express naik dibanding tahun sebelumnya. Itu juga…

Featured-Image
Pekerja melakukan pemilahan barang yang akan dikirim melalui PT Pos Indonesia (Persero) di Sentral Pengolahan Pos Bandung, Jawa Barat, Senin (14/9). Foto: Antara

bakabar.com, JAKARTA – Di tengah pandemi, pengiriman paket J&T Express naik dibanding tahun sebelumnya.

Itu juga karena promo belanja daring 10.10 yang jatuh pada 10 Oktober 2020.

Pengiriman paket J&T Express dilaporkan meningkat hingga 7,7 persen atau hingga 8 juta pengiriman.

“Pada 10.10 ini kami mendapat hasil yang positif melihat trafik pengiriman yang terjadi dibandingkan tahun sebelumnya. Di samping itu adanya perubahan pola transaksi dan minat masyarakat dari berbelanja offline ke online terutama pada masa pandemi ini sehingga menunjang tingginya permintaan pengiriman dan mengalami kenaikan sebesar 7,7 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya,” kata CEO J&T Express Robin Lo dalam keterangan di Jakarta, Rabu (14/10), dilansir Antara.

Kebutuhan akan layanan pengiriman khususnya wilayah pulau Jawa masih mendominasi tingginya aktivitas pengiriman. Terlebih dengan adanya pengaruh pandemi.

Peningkatan jumlah resi tertinggi pada momen belanja online 10.10 juga terjadi seiring bertambahnya pelaku usaha kecil yang kini sudah beralih ke bisnis online.

Berbeda dari tahun sebelumnya di mana fesyen merupakan jenis barang yang paling banyak dikirim, pada tahun ini mayoritas adalah barang-barang fast moving consumer goods (FMCG) yang merupakan jenis kebutuhan utama masyarakat pada umumnya.

FMCG merupakan barang-barang atau produk yang sering dibeli dan digunakan oleh konsumen. Misalnya gula, perlengkapan mandi (pasta gigi, tissue, kertas, sampo, sabun, dan sikat gigi), minuman (baik yang beralkohol maupun non-alkohol), rokok, koran, dan majalah.

Bisa dikatakan pula bahwa FMCG merupakan produk yang memiliki perputaran omset dengan cepat dan biaya produksi rendah.

Menurut Robin, capaian positif perusahaan jasa pengiriman itu tak lepas dari kesiapan yang dilakukan sebagai antisipasi pengiriman ketika musim puncak di masa pandemi, selain penyediaan infrastruktur dan fasilitas gudang yang mumpuni, penambahan karyawan menjadi pilihan sejak pertengahan tahun 2020 guna meminimalisir adanya tingginya pengiriman.

Perusahaan juga menjalankan SOP secara ketat, dengan mewajibkan karyawan yang bekerja menggunakan masker dan sarung tangan saat memindahkan barang, juga penyemprotan disinfektan gudang sortir setiap minggu serta semua paket lewat mesin sortir akan didisinfektan demi kenyamanan pelanggan.

Fasilitas mesin sortir otomatis dengan kemampuan menyortir 30.000 paket per jam untuk 108 destinasi masih menjadi andalan untuk proses pengiriman secara efisien, selain menjadi salah satu keunggulan teknologi yang dimiliki J&T Express.

Penggunaan mesin tersebut juga dapat mengurangi sentuhan tangan manusia terhadap paket yang dikirimkan, sehingga turut mendukung pencegahan penularan virus dalam situasi pandemi.



Komentar
Banner
Banner