bakabar.com, BARABAI - Meski sudah diekspos, pagu pembangunan Bendungan Pancur Hanau belum ditetapkan Pemkab Hulu Sungai Tengah.
Rencana pembangunan bendungan tersebut sudah dipaparkan Bupati HST, Aulia Oktafiandi, kepada Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Pun wacana pembangunan telah dibekali surat rekomendasi dukungan dari Gubernur Kalimantan Selatan, selain kajian urgensi sebuah bendungan.
Namun demikian, detail rencana pembangunan Bendungan Pancur Hanau belum dirampungkan. Termasuk pula anggaran dan sumber pendanaan yang akan digunakan.
"Kami belum bisa memastikan secara detail rencana pembangunan bendungan tersebut. Terdapat beberapa tahapan teknis yang harus dilalui dan dilengkapi," tukas Plt Kepala Dinas PUPR HST Syahidin, melalu Kabid Sumber Daya Air (SDA), Arif Rahman, Selasa (31/10).
"Sementara pagu dana fisik juga belum bisa ditentukan, karena harus menunggu hasil perencanaan dari konsultan teknis. Umumnya dari APBN dan dibangun oleh Kementerian PUPR," sambungnya.
Adapun lokasi pembangunan bendungan direncanakan di Kecamatan Hantakan, tepatnya di Desa Alat. Diyakini bendungan akan mengurangi dampak banjir yang hampir setiap tahun melanda HST.
Selain mencegah banjir, bendungan juga dimanfaatkan memperkuat produksi pertanian. Penyebabnya Bendungan Batang Alai yang sudah dibangun, mampu mengalirkan air ke lahan seluas 5.600 hektare.
Seandainya ditambah Bendungan Pancur Hanau, berarti 5.500 hektare lahan lagi yang dapat dialiri air. Diharapkan kedua bendungan meningkatkan estimasi panen padi yang semula 60.000 ton per tahun menjadi 120.000 hingga 130.000 ton.
Sementara dilansir dari Antara, Kamis (26/10), Bendungan Pancur Hanau yang diusulkan Pemkab HST sudah masuk ke dalam program Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR.
Bendungan Pancur Hanau sendiri masuk tahap feasibility study bersama 39 titik lain dari total 126 bendungan yang teridentifikasi.
“Bendungan Pancur Hanau termasuk dalam kluster tahap feasibility study yang berarti kebutuhan masyarakat," papar Adenan Rasyid, Direktur Bendungan dan Danau Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR.