Tak Berkategori

Ovie Ungkap Alasan Banjarbaru Belum Perlu PPKM Level III

apahabar.com, BANJARBARU – Beberapa indikator dievaluasi atau dinilai ulang, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Banjarbaru…

Featured-Image
Status PPKM di Banjarbaru segera diputuskan. Foto ilustrasi PPKM: Antara

bakabar.com, BANJARBARU – Beberapa indikator dievaluasi atau dinilai ulang, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Banjarbaru diputuskan pekan depan.

“Informasinya presiden akan mengumumkan tanggal 26 nanti, kebetulan PPKM mikro kita selesai tanggal 26 juga. Apakah kita memberlakukan level II, III atau IV kita lihat dari pengumuman berdasarkan barometer yang ada,” ujar Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin, Jumat (23/7).

Kemarin, Ovie -sapaan akrab wali kota- sudah mempertanyakan hal tersebut ke Pj Gubernur Kalsel Safrizal.

“Beliau menyampaikan saat ini Banjarbaru dan salah satu kota di Kalsel dievaluasi untuk dinilai ulang,” sambungnya.

Indikator penentuan PPKM berlevel, kata dia, berdasar tiga indikator. Pertama angka kematian terkait Covid-19 di daerah.

“Kedua tingkat hunian BOR yang terpenuhi di RS atau karantina, Ketiga jumlah paparan atau pasien yang terpapar per harinya. Itu ada penilaiannya,” jelas Ovie, sapaan akrabnya.

Sehingga untuk saat ini, ditegaskan Ovie, Banjarbaru masih memberlakukan PPKM mikro.

“Hari ini kita belum menggunakan level. Nanti Kita lihat pengumuman dulu dari pusat, kita masuk level berapa,” tutupnya.

Sebagai informasi, per Kamis (22/7) kemarin, presentase keterisian BOR di RS Idaman Banjarbaru sebanyak 75,8 persen. Angkanya turun dari sebelumnya Rabu (21/7) yang mencapai 92 persen.

“Ada penurunan, ini baik ada banyak tempat tidur tersisa, karena kita juga menambah jumlah bed sebanyak 14,” ujar Direktur RS Idaman Endah Labati kepada bakabar.com, Kamis (22/7) sore.

Meminjam data Satgas Covid-19 Kota Banjarbaru per Kamis (22/7) sore, proporsi kasus Covid-19 periode 5 April 2020 sampai 22 Juli 2021, untuk pasien sembuh 86,37 persen, lalu kasus aktif 10,16 persen dan meninggal dunia 3,47 persen.

BREAKING! Instruksi Menteri Tito: Cabut PPKM Level III Banjarbaru



Komentar
Banner
Banner