bakabar.com, BANJARMASIN – Operasi Ketupat Intan 2019 di wilayah hukum Polda Kalsel resmi berakhir. Digelar selama 13 hari atau dari 29 Mei-10 Juni 2019, sebanyak 717 pengendara kena tilang.
“Jumlah pengendara lalu lintas yang ditilang menurun,” kata Kasubdit Dikyasa Ditlantas Polda Kalsel, AKBP Nina Rahmi kepada bakabar.com, Rabu (12/6). Ya, jika dibandingkan operasi 2018, terdapat 1.120 pengendara kena tilang.
Selain menilang, polisi juga memberi teguran kepada 2.450 pengendara yang terindikasi melakukan pelanggaran. Dibandingkan tahun lalu, angka itu mengalami kenaikan sekitar 15 persen atau 2.131 pelanggar.
Peningkatan tren kasus justru terjadi pada kecelakaan lalu lintas. Dibanding periode yang sebelumnya, angka lakalantas meningkat dari 13 kasus menjadi 19 kasus.
Ironisnya, seiring peningkatan tersebut korban jiwa ikut bertambah. Dari 28 jiwa dibandingkan tahun lalu yang hanya 13 orang atau meningkat sekira 75 persen.
“Pemicunya (Lakalantas) adalah mobilisasi dari masyarakat yang tinggi,” bebernya.
Di luar itu, Nina mengklaim angka pencurian kendaraan bermotor atau curanmor tercatat menurun selama operasi tersebut. Dibandingkan tahun lalu sebanyak 12 kasus, pada 2019 hanya tercatat 2 kasus saja.
Digelar hampir dua pekan lamanya, polisi menerjunkan sebanyak 725 personel. Sebanyak 200 personel berasal dari Polda Kalsel, sisanya dibantu Polres/Polsek jajaran. Secara umum, Operasi Ketupat Intang 2019 berjalan lancar dan kondusif.
Baca Juga: Tingkatkan Soliditas, Kapolres Tapin Roadshow Halal Bihalal
Baca Juga: Pemko Banjarmasin Remajakan Angkot, Bagaimana Nasib Sopir?
Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Fariz Fadhillah