Kalsel

Nilai Rehabilitasi Dampak Banjir di Batola Nyaris Rp500 Miliar

apahabar.com, MARABAHAN – Rehabilitasi dampak banjir selama lebih dari empat pekan di Barito Kuala (Batola), mencapai…

Featured-Image
Selama dua pekan terakhir, Pemkab Barito Kuala mulai mengeruk saluran air sungai yang tersumbat. Foto-apahabar.com/Bastian Alkaf

bakabar.com, MARABAHAN – Rehabilitasi dampak banjir selama lebih dari empat pekan di Barito Kuala (Batola), mencapai angka yang mencengangkan.

Setidaknya dibutuhkan anggaran sebesar Rp478 miliar, sesuai laporan instansi vertikal dan perangkat kerja di Bumi Selidah yang sudah melakukan pendataan kerusakan.

Di antaranya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) di Bidang Bina Marga, membutuhkan anggaran perbaikan sekitar Rp336 miliar.

Insfrastruktur jalan maupun jembatan yang ditangani Bidang Bina Marga, memang paling banyak terdampak selama banjir di Batola.

Disusul Bidang Sumber Daya Air sebesarRp97 miliar, serta Bidang Cipta Karta senilai Rp2,75 miliar.

Sementara anggaran rehabilitasi yang disusun Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman mencapai Rp5,7 miliar.

Selanjutnya Dinas Pendidikan senilai Rp5,4 miliar, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Rp1,6 miliar, Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Rp916 juta.

Kemudian anggaran senilai Rp900 juta dibutuhkan untuk perbaikan sarana dan prasarana publik lain.

Jumlah tersebut bukan tak mungkin bertambah, mengingat pendataan yang dilakukan Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian Pengembangan (Bappelitbang) Batola belum 100 persen.

“Selain jalan dan jembatan, nilai kerusakan yang dilaporkan itu termasuk sarana pendidikan, keagamaan dan sektor lain,” papar Kepala Bappelitbang Batola, Zulkifli Yadi Noor, Senin (22/2).

“Selanjutnya data tersebut dapat dipakai untuk pengambilan kebijakan berikutnya, termasuk anggaran bantuan dari provinsi maupun pusat,” tandasnya.



Komentar
Banner
Banner