bakabar.com, BANJARMASIN – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pengolahan Air Limbah Domestik (PALD) Kota Banjarmasin terancam gulung tikar alias bangkrut.
Perusahaan pelat merah ini diprediksi hanya sanggup bertahan tiga tahun jika tidak disubsidi.
Selama tenggat waktu tersebut, pihaknya harus menggunakan uang tabungan untuk biaya operasional.
"Kalau pemerintah kota tidak menyubsidi, maka prediksi saya tiga tahun minimal bisa bertahan," ucap Direktur Perumda PALD, Endang.
Menurutnya, Perumda PALD Banjarmasin harus merogoh kocek sebesar Rp400 juta per bulan.
Angka tersebut digunakan untuk biaya operasional, produksi hingga gaji pegawai.
Sementara, pendapatan Perumda PALD Banjarmasin hanya kisaran Rp 280 juta per bulan.
"Kita masuk antara rekening dan uang gaji masih minus," katanya.
Karenanya, mereka terus berupaya meningkatkan pendapatan Perumda PALD Banjarmasin.
Salah satunya dengan sosialisasi dan kerja sama dengan PDAM Intan Banjar.
Tujuannya untuk memperluas pelayanan Perumda PALD hingga ke kawasan perumahan.
Ringkasnya, setiap pelanggan PDAM Intan Banjar membayar tarif air dan saluran limbah domestik.
"Rencananya satu rekening yang ditagih itu Rp 1000 kita kasih ke PDAM Intan Banjar,” pungkasnya.
Diketahui, jumlah total pelanggan Perumda PALD Banjarmasin sekitar 5900. Jumlah pelanggan ini terus bertambah setiap tahunnya.
