bakabar.com, BANJARMASIN – Nakhoda mampun operator kapal diwanti-wanti agar waspada menghadapi cuaca ektrim yang terjadi belakangan ini.
Kantor Kesahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banjarmasin telah mengeluarkan surat edaran. Isinya terkait kewaspadaan cuaca ekstrim sebagai peringatan.
“Surat edaran berlaku sejak 30 November sampai tinggi gelombang kembali normal,” ujar Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, KSOP Kelas I Banjarmasin, Ari Sasmito, Senin (6/12).
Ari mengungkapkan, berdasarkan pantauan KSOP Kelas I Banjarmasin, kecepatan angin serta tinggi gelombang memang mengalami kenaikan.
Sebut saja seperti yang terjadi di perairan Tabanio, Minggu (5/12). KSOP sempat meminta agar aktivitas alih muat dihentikan sementara waktu.
“Hasil pantauan ada angin dengan kecepatan 20 knots di daerah Tabanio. Jadi kami menghentikan sementara,” imbuhnya.
Hingga tadi siang, kecepatan angin dikawasan tersebut masih sekitar 16 knots. Dengan tinggi gelombang sekitar 1,5 meter.
“Untuk kapal besar masih menilai resikonya. Untuk siang ini kembali tinggi sehingga aktivitas alih muat kembali dihintikan sementara,” bebernya.
Lebih jauh dikatakan Ari, berdasarkan prakiraan BMKG kondisi gelombang di sekitar perairan Banjarmasin – Surabaya pada hari ini ketinggalan gelombang mencari 2 – 2,5 meter.
Kondisi tersebut tentu menjadi perhatian KSOP. Untuk kapal domistik berukuran besar seperti Ro-Ro ataupun Mother Vessel yang masih memiliki kreteria untuk berlayar tetap diizinkan.
Selain itu memantau prakiraan dari BMKG, KSOP juga terus meng-update informasi kencepatan angin dan tinggi gelombang dari kapal yang berlayar di perairan Banjarmasin – Surabaya untuk dijadikan pertimbangan.
“Kami terus update melalui informasi nahkoda yang berlayar di kawasan itu. Itu Jadi bahan pertimbangan kami memberikan izin untuk kapal yang berencana berlayar ke wilayah tersebut,” bebernya.
Guna menghindari kecelakaan akibat cuaca ektrim, Ari menghimbau para nahkoda agar mengambil tindakan tepat apabila terjadi kendala di perjalanan.
“Berlayarlah ke tempat berlabuh. Juga Memberitahukan kondisi cuaca di kepada kapal di sekitar. Dan melapor ke radio pantai maupun pelabuhan terdekat,” pungkasnya.