Kalsel

Momentum HAN 2020, Batola Genjot Peran UPTD PPA

apahabar.com, MARABAHAN – Tidak sekadar seremoni, peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2020 di Barito Kuala (Batola)…

Featured-Image
Memperingati HAN 2020, Forum Anak Daerah (FAD) Barito Kuala memamerkan hasil karya mereka berupa hand sanitizer dan masker. Foto-apahabar.com/Bastian Alkaf

bakabar.com, MARABAHAN – Tidak sekadar seremoni, peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2020 di Barito Kuala (Batola) kembali menekankan urgensi perlindungan dan melindungi anak.

Setidaknya hingga Juli 2020, sudah terdapat 17 kasus yang melibatkan anak-anak dan sedang ditangani Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Batola.

Sebagian besar dari kasus yang ditangani berupa pelecehan seksual fisik maupun verbal dengan korban perempuan, kemudian penelantaran anak dan perebutan hak asuh.

“Anak dengan rentang usia 17 hingga 18 tahun cukup rentan menjadi korban maupun pelaku pelecehan seksual,” papar Kepala DPPKBP3A Batola, Hj Harliani, seusai peringatan HAN 2020 di Marabahan, Kamis (23/7).

“Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah perkembangan teknologi informasi dan media sosial. Dari tontonan yang tidak diawasi orang tua, muncul keinginan anak-anak untuk mencoba,” imbuhnya.

Dalam upaya menekan peningkatan kasus, DPPKBP3A Batola sedang mengoptimalkan peran Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA).

Di antara fungsi UPTD adalah melayani pengaduan masyarakat, penjangkauan korban, pengelolaan kasus, mediasi, dan pendampingan korban.

“Melalui UPTD PPA, kami berharap dapat melindungi hak-hak anak dan mendorong masyarakat untuk ikut membantu,” timpal Siti Raudatul Jannah, Kabid PPA DP2KBP3A Batola.

“Masyarakat berhak memanfaatkan pelayanan ini dengan melapor kepada satuan tugas UPTD PPA di setiap kecamatan. Kami yakin kasus yang muncul hanya sepersekian, karena UPTD PPA belum banyak dimanfaatkan masyarakat,” sambungnya.

Selain terkait kasus pelecehan, penelantaran dan perebutan hak asuh, DP2KBP3A Batola juga mendampingi anak-anak yang terpapar Covid-19.

“Terdapat 21 anak yang terpapar Covid-19, terutama dari keluarga kurang mampu, sudah mendapatkan bantuan berupa vitamin, susu, camilan sehat dan hand sanitizer,” beber Harliani.

“Bantuan itu langsung diantar ke karantina pasien Covid-19. Bahkan seandainya terdapat anak yang sembuh dan membutuhkan konseling, kami juga siap membantu,” tandasnya.

Editor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner