bakabar.com, MARTAPURA - Grand Final Festival Becatuk Dauh (menabuh bedug) berlangsung di Taman Cahaya Bumi Selamat (CBS) Martapura, Kabupaten Banjar, Selasa (11/4) malam.
Ribuan warga memadati Taman CBS Martapura untuk menyaksikan penampilan memukau sembilan kelompok peserta pada malam ke-21 Ramadan 1444 Hijriah.
Sembilan grup tersebut yakni Annadhir Junior, Islahul Ummah, Al-Banjari, Syahab Islahul Ummah, Darul Muflihin, Al-Ishlah, Baitul Huda, Arraudhah Senior, dan Al-Munir.
Baca Juga: Jangan Lupa! Malam Ini Final Festival Becatuk Dauh di CBS Martapura
Tiap grup peserta diisi belasan orang. Mereka terdiri dari 11 pemukul dauh atau beduk dan lima vokalis yang mengucap kalimat takbir. Semuanya akan mendapat penilaian dari juri.
Wakil Bupati Banjar Habib Idrus Al Habsyie mengatakan kegiatan Festival Bacatuk Dauh ini bukti nyata Pemkab Banjar melestarikan budaya bernuansa islami.
“Tradisi becatuk dauh yang dulunya sering diperdengarkan di masjid sebagai pertanda masuknya waktu salat, kini telah mulai terpinggirkan. Sirine telah menggantikan peran beduk di banyak tempat,” katanya.
“Oleh karena itu, kita perlu mengenang kembali nilai dan makna dari tradisi ini serta menjaga agar tidak dilupakan di masa yang akan datang,” ungkapnya.
Selaras dengan harapan Wabup Banjar, ia mengaku sangat senang karena para peserta didominasi oleh pemuda, bahkan ada yang masih anak - anak.
"Sehingga dengan adanya para anak muda ini tradisi becatuk dauh selalu terjaga," tuturnya.
Baca Juga: Masyarakat Ikut Meriahkan Tradisi Malam Tanglong di HSS
Kepala Disbudporapar Banjar, Haris Rifani, selaku panitia pelaksana Festival Becatuk Dauh, mengatakan kegiatan ini dalam rangka melestarikan kebudayaan atau tradisi dalam menyambut bulan suci Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri.
"Kegiatan ini juga prioritas Pemerintah Kabupaten Banjar dalam rangka melestarikan kebudayaan Islami guna menguatkan karakter masyarakat Kabupaten Banjar yang religius," kata Haris.