bakabar.com, BARITO – Perusahaan sepatu Bata menjadi sorotan setelah menutup operasional pabriknya di Purwakarta, Jawa Barat, yang berakibat 233 karyawan di-PHK.
Sepatu Bata sempat sangat berjaya di pasar sepatu di Tanah Air. Sehingga, masyarakat Indonesia pun sudah tidak asing lagi dengan brand ini.
Namun pernahkah kamu terpikir mengapa merek sepatu ternama ini diberi nama Bata?
Dikutip dari detikcom, sebenarnya sepatu Bata merupakan perusahaan asing asal Republik Ceko. Perusahaan ini memiliki nama lengkap T&A Bata Shoe Company dan sudah terdaftar di Zlin, Republik Ceko.
T&A Bata diambil dari nama para pendiri perusahaan, yakni Tomas, Anna and Antonin Baťa. Mereka adalah putra-putri generasi kedelapan keluarga Bata yang sudah turun temurun bekerja di bidang pembuatan sepatu selama berabad-abad.
Melansir dari situs remis T&A Bata Shoes, kakak-beradik Bata ini mendirikan 'pabrik' sepatu Bata pertama mereka pada 1894 dengan mempekerjakan sekitar 10 orang pembuat sepatu. Namun tidak lama setelahnya perusahaan ini dengan cepat mempekerjakan sekitar 50 orang.
Barulah pada 1897, Bata dengan cepat beradaptasi dan mulai menggunakan mesin pembuat sepatu pertama yang digerakkan oleh uap. Kondisi ini menjadikan Bata sebagai perusahaan pertama di Eropa yang berhasil melakukan memproduksi sepatu secara massal.
Singkat cerita, pada 1905 Bata bisa membuat sekitar 2.200 sepatu per hari dan menjadikannya sebagai produsen alas kaki terbesar di Eropa. Dari sana mereka terus memperbesar skala produksi perusahaan hingga mempekerjakan sekitar 600 orang.
Kesuksesan besar Bata pertama kali adalah usai mendapatkan orderan sepatu tentara Austro-Hongaria. Kala itu Bata diminta untuk memproduksi sebanyak 50.000 buah sepatu sepanjang perang tersebut.
Kemudian di Indonesia, pengoperasian penjualan sepatu Bata dijalankan oleh PT Sepatu Bata Tbk. Perusahaan ini pertama kali mendirikan pabrik di Tanah Air pada 1939 lalu.
Pada masa tersebut, Bata melakukan kerjasama dengan NV, Netherlandsch-Indisch, sebagai importir sepatu yang beroperasi di Tanjung Priok.
Sebelum tahun 1978, status Bata di Indonesia adalah perusahaan asing, sehingga dilarang menjual langsung ke pasar. Bata saat itu hanya menjual melalui para penyalur khusus (depot) dengan sistem konsinyasi.
Hingga akhirnya per 1 Januari 1978, izin dagang Bata dipindahkan menjadi perusahaan nasional Indonesia. Bata pun mendirikan PT Sepatu Bata sebagai perwakilan Bata di Indonesia dan akhirnya bisa menjual langsung sepatu ke pasar sampai sekarang.
Bata makin serius pada bisnisnya di Indonesia. Bahkan, perusahaan PT Sepatu Bata memilih melantai di Bursa Efek Jakarta. Per 1982 perusahaan terdaftar sebagai emiten dengan kode saham BATA.
Namun, sayang nama sepatu Bata kini kian meredup. Akibatnya perusahaan mengalami kerugian yang cukup besar dan melakukan banyak penutupan operasi hingga pemutusan hubungan kerja.
Terakhir, Bata menjadi sorotan setelah menutup operasional pabrik di Purwakarta, Jawa Barat. Atas penutupan itu, Bata juga dilaporkan telah melakukan PHK massal terhadap 233 karyawannya.(*)