Bisnis

Merantau ke Kalsel, Pria Asal Jambi Mengais Rezeki dari Pernak-pernik Merah Putih

Jauh dari pulau Sumatera, seorang pria asal Jambi, Kholidun Naja (23) mencoba peruntungan ke Kalimantan Selatan (Kalsel).

Featured-Image
Penjual bendera di Banjarbaru bersaing harga dengan toko online. Foto-apahabar.com/Hasan

bakabar.com, BANJARBARU - Jauh dari pulau Sumatera, seorang pria asal Jambi, Kholidun Naja (23) mencoba peruntungan ke Kalimantan Selatan (Kalsel).

Memanfaatkan momentum bulan kemerdekaan, Naja coba mengais rezeki dengan menjual pernak-pernik merah putih di Banjarbaru, Ibu Kota Kalsel.

Sudah tiga pekan ini ia mulai berjualan. Membuka lapak di sisi Jalan Ahmad Yadni, KM 35, Banjarbaru.

"Ini pengalaman pertama saya jualan bendera," akunya kepada bakabar.com, Sabtu (5/8/2023) siang. 

Dagangannya itu milik orang lain. Ia hanya menjualkannya saja. Dari keuntungannya yang tak seberapa itu, ia mengaku cukup untuk sekadar makan.

Jika pun lebih, maka sisanya untuk biaya tiket transportasi dari Jambi ke Banjarbaru ke bosnya.

Hari-hari ia tekuni jualan bendera. Selama tiga pekan ini sudah lumayan banyak terjual.

Sudah hampir 50 persen bendera yang ia bawa, berhasil laku terjual. "Saya membawa 13 karung," imbuhnya.

Berjualan bendera sendiri hanya ramai ketika mendekati 17 Agustus. Kalau lewat dari tanggal itu, Naja mengaku sudah sepi pembeli.

Kesulitan yang ia rasakan kala memasarkan jualannya, sebab harus bersaing dengan penjual online.

Pembeli bisa dengan mudah memesan bendera tanpa harus keluar rumah.

Untuk menyiasati hal itu, Naja mengaku menjual bendera lebih murah dibanding harga yang dipatok di toko-toko online.

"Apalagi kalau membeli secara langsung 'kan bisa menawar. Jadi saya kasih harga lebih murah," katanya.

Hal sama juga dirasakan oleh Muhammad Dani. Penjual bendera di Banjarbaru ini mengatakan harus pintar-pintar main harga.

Tujuannya agar pembeli lebih banyak mencari secara langsung dibanding mencari bendera dengan cara online.

"Harga mesti diturunkan. Jangan sama dengan di toko online. Kalau sama, habis kita," selorohnya.

Dani juga merupakan warga Jambi, yang harus merantau ke Banua untuk mengais rejeki dengan berjualan bendera.

Berbeda dengan Naja. Dani sudah bertahun-tahun menjalankan profesi ini. Dari pengalaman itu, ia sudah tahu pangsa pasar dan keuntungan didapat.

Adapun daftar harga yang dijual sesuai jenis dan ukuran :

Pernak-pernik bendera kecil buat motor mulai Rp10 ribu

Gantungan mobil jenis ketupat dan lampion Rp20 ribu.

Sedangkan untuk Bendera kotak terdapat 4 jenis ukuran mulai dari terkecil hingga paling besar.

1. Ukuran lebar 90 cm, Rp25 ribu.
2. Ukur 120 cm, Rp35 ribu.
3. Ukuran 150 cm, Rp 45 ribu.
4. Ukuran 180 cm, Rp 60 ribu.

Umbul-umbul terdapat 3 jenis dan warna berbeda dijual dengan harga Rp30 ribu.

Untuk jenis umbul-umbul Bandir terdapat 2 jenis dengan harga berbeda.

Bandir semi umbul-umbul panjang 3,5 meter, Rp50 ribu

Bandir Jumbo dengan panjang 4 meter Rp80 ribu

Bendera background terdapat 3 ukuran.

1. Ukuran 5 meter 5 gelombang, Rp150 ribu
2. Ukuran 9 meter 10 gelombang, Rp450 ribu
3. Ukuran 6 meter 10 gelombang background karet, Rp200 ribu'

Baca Juga: Bangkit, Barito Putera Tambah Derita Arema FC

Baca Juga: Berkaca dari Insiden Berdarah di SMA Banjarmasin, Prof Ersis: Semua Pihak Harus Introspeksi

Editor
Komentar
Banner
Banner