Tak Berkategori

Menyelisik Sindikat Supeltas Liar di Banjarmasin: Setoran 10 Persen hingga Punya Grup WA Khusus

apahabar.com, BANJARMASIN – Kasus sukarelawan pengatur lalu lintas (supeltas) liar di Kota Banjarmasin kembali menyeruak ke…

Featured-Image
Sejumlah supeltas atau ‘Pak Ogah’ jalanan kembali terjaring. Mereka bergerak secara teroganisir dengan komando seorang koordinator di sejumlah perempatan jalan Kota Seribu Sungai. Foto: Bahaudin Qusairi

bakabar.com, BANJARMASIN – Kasus sukarelawan pengatur lalu lintas (supeltas) liar di Kota Banjarmasin kembali menyeruak ke permukaan.

Tak main-main, tujuh supeltas terjaring patroli Dishub Banjarmasin di sepanjang Jalan Ahmad Yani, Senin (24/5) siang.

Dari kantongnya, petugas menyita sejumlah peluit hingga uang setoran.

Usai diinterogasi setelah diberikan sanksi sosial petugas, satu per satu supeltas tersebut buka suara.

Tak heran jika mereka makin sering dijumpai. Diam-diam mereka memiliki sebuah rantai koordinasi guna mengatur operasi di lapangan.

Dari tujuh orang yang diamankan, satu di antaranya bertugas sebagai koordinator.

"Ada grup Whatsapp (WA) khusus yang isinya supeltas liar," ujar Koordinator Lapangan Dishub Banjarmasin, Muhammad Yunus pada Senin (24/5).

img

Sejumlah supeltas liar yang terjaring membuat surat pertanyaan untuk tak mengulangi perbuatannya lagi. bakabar.com/Bahaudin Qusairi

Si koordinator yang lebih dulu diamankan. Dari nyanyian koordinator itu terungkap jika ia mematok setoran sebanyak 10 persen dari uang penghasilan anaknya buahnya dalam sehari beroperasi.

"Yang mengkoordinir dia. Karena dia mengaku habis kita tangkap, ada setoran ke bos ya," ucapnya.

Di tempat yang sama, supeltas liar berinisial ND mengaku jera kembali diamankan petugas.

Ia berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya sebagai ‘Pak Ogah’ jalanan yang mengatur lalu lintas.

ND mengaku bukan kali pertama diamankan oleh petugas. Bahkan ia sempat diamankan petugas kepolisian.

Profesi sebagai supeltas dilakoninya sebagai mata pencaharian hidup. Sehari, pendapatan bersihnya berkisar Rp100 ribu.

"Kita biasa nongkrong di rumah toko (ruko) saat konsumen menyeberang, kita bantu supaya tidak macet saja," akunya.

Usai ditangkap, mereka semua diganjar sanksi pembinaan. Mulai dari merayap, guling, push up hingga sit up di halaman Balai Kota Banjarmasin dengan bertelanjang dada.

"Ada pengaturan lalu lintas di Km 1 hingga 6 itu tidak dibenarkan," ujar Koordinator Lapangan Dishub Banjarmasin, Muhammad Yunus.

Pihaknya mengancam akan mengantarkan kedua supeltas liar itu ke kantor kepolisian setempat jika mereka mengulanginya.

"Sering laporan warga, makanya kita tindaklanjuti, tapi mereka tidak jera," ucap Yunus.

Diamankan! Dua Supeltas Liar Banjarmasin Merayap hingga Push Up di Balai Kota

Komentar
Banner
Banner