bakabar.com, JAKARTA - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah(Menkop-UKM) Teten Masduki berkomitmen memastikan pelaku usaha kriya untuk terus berkembang dan bergeser dari sektor informal ke sektor formal serta ke tahap naik kelas.
Kemenkop-UKM bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dalam menjahit kebaharuan kolaborasi dengan tema 'Cerita Kriya' sebuah program akselerasi pengembangan UMKM kriya, di mana pelaku usaha praktisi industri berkonsolidasi membangun ekosistem kriya dari hulu ke hilir.
"Kriya adalah salah satu subsektor terbesar dalam industri ekonomi kreatif di Indonesia melihat potensi tersebut Kemenkop-UKM berkomitmen memastikan pelaku usaha kriya untuk terus berkembang," terang Teten dalam talkshow Cerita Kriya, Akselerasi dan Inovasi Kriya yang disiarkan secara daring, Kamis (8/9/2022).
Teten mengatakan bahwa pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memiliki peran penting menjaga kekayaan seni dan budaya berbagai daerah dan suku di Indonesia melalui pengembangan produk-produknya.
Ia menyampaikan apresiasi atas dukungan Dekranas dalam kerjasamanya dengan jajaran Deputi dan Direktur di lingkungan Kementerian Koperasi dan UKM Pemprov Bali, WhatsApp Indonesia serta Yayasan Perempuan Tangguh Indonesia atas kolaborasi yang bertujuan menjaga kebudayaan di Indonesia.
"Kolaborasi ini diawali dengan inisiasi program Cerita Wastra pada tahun 2020 sebuah program collaborative dengan semangat meningkatkan taraf hidup para pengrajin wastra serta di saat bersamaan memelihara budaya dan kearifan lokal melalui jejaring dan komunitas dan pada tahun 2022 ini," ucap Teten.
Teten juga mendorong juga sektor swasta seperti WhatsApp Indonesia sebagai penyedia platform dan dengan potensi besar aplikasi sebagai point of sales untuk mengambil peran dalam pengembangan ekosistem bersama teman Yayasan Perempuan Tangguh Indonesia (PTI), dalam menggandeng teman-teman disabilitas untuk siap masuk ke dalam value chain industri kriya so no one left behind.
Menurutnya peran Dekranas sangat strategis dalam mendorong kemajuan UMKM untuk itu pula beberapa pelatihan kolaborasi. Antara lain dengan pendampingan trading hub UMKM, ekspor melalui agregator, pendamping penerbitan dan penyerahan Nomor Induk Berusaha (NIB).
Lebih lanjut, akan ada kemudahan usaha lainnya seperti penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR), layanan bantuan dan pendampingan hukum bagi usaha mikro keci,l penyerahan dana bergulir untuk koperasi, mentoring onboarding UMKM, dll sampai pada transformasi digital yang utuh dari proses produksi hingga pemasaran digital.
Menurutnya keseluruhan dukungan tersebut merupakan upaya mendorong para pelaku usaha sektor kriya dan wastra untuk membangun bisnis model yang lebih modern dan bertahan dengan perubahan dan pergerakan pasar yang dinamis.
"Besar harapan kami kolaborasi ini dapat menghasilkan sebuah akselerasi dan inovasi untuk meningkatkan kapasitas dan memperkuat daya saing UMKM pada sektor kriya dan wastra yang didominasi oleh kaum perempuan," tutup Teten.
Reporter: Resti