Kalsel

Menteri Basuki: Target Konstruksi Tahap II SPAM Banjarbakula Rampung 2021

apahabar.com, JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menargetkan konstruksi tahap II…

Featured-Image
Konstruksi Tahap II SPAM Banjarbakula ditarget rampung tahun ini. Foto-Antara

bakabar.com, JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menargetkan konstruksi tahap II Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Banjarbakula (Banjarbaru, Banjar, Tanah Laut), Kalimantan Selatan (Kalsel), rampung akhir tahun ini.

Konstruksi tahap II SPAM Banjarbakula di Banjarbaru ini untuk meningkatkan layanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di tiga wilayah tersebut.

Peningkatan kapasitasnya yakni, dari sebesar 60 persen menjadi 80 persen dengan sambungan rumah (SR) total sekitar 74 ribu.

“Ditargetkan rampung akhir tahun 2021 dengan progres saat ini sekitar 88 persen. Jadi nanti total kapasitas SPAM Regional Banjarbakula sebesar 750 liter/detik,” kata Menteri Basuki dikutip bakabar.com dari Antara, Sabtu (23/10).

Menurut Menteri PUPR, saat ini tengah dikerjakan peningkatan SPAM Regional Banjarbakula meliputi sejumlah lingkup pekerjaan.

Mulai dari pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) berkapasitas 500 liter/detik, bangunan reservoir Muslimin berkapasitas 2.000 meter kubik, reservoir Pinus berkapasitas 1.000 m3, hingga rumah pompa dan sistem monitoring.

Pembangunan tahap II SPAM Regional Banjarbakula sendiri dikerjakan oleh kontraktor PT Jasuka Bangun Pratama dengan nilai kontrak sebesar Rp86,17 miliar. Sementara konsultan supervisi dari PT Intimulya Multikencana.

Sebelumnya pada tahun 2014-2016 telah diselesaikan pembangunan tahap I SPAM Regional Banjarbakula, namun kapasitasnya hanya 250 liter/detik dengan bangunan reservoir berkapasitas 2.000 meter kubik.

Menteri Basuki sendiri telah melihat seperti apa progres pembanguna itu, saat melakukan kunjungan kerja ke Kalsel, tempo hari.

Kunjungan Menteri Basuki ini dilaksanakan dalam rangka monitoring pengoperasian berbagai infrastruktur sesuai kebijakan OPOR (Optimalisasi, Pemeliharaan, Operasi dan Rehabilitasi) infrastruktur PUPR.

“Untuk itu saya ingin melihat langsung untuk memastikan apakah sudah beroperasi dengan bagus, sehingga jika ada kekurangan bisa ditingkatkan. Apa yang sudah dibangun harus bermanfaat bagi masyarakat dan berfungsi dengan baik,” kata Menteri Basuki.

Komentar
Banner
Banner