bakabar.com, BANJARMASIN – Mereka yang suka nongkrong kini bisa menikmati suasana baru di Homes Platinum Kafe.
Baru saja dibuka pada Senin (30/5) tadi, tempat kongkow baru di tengah Kota Banjarmasin ini memberikan nuansa ala Eropa dengan menu yang menarik.
Kafe yang terletak di Kompleks Andhika, Jalan Sultan Adam, Kelurahan Sungai Miai, Banjarmasin Utara ini menyediakan menu bercita rasa western dengan tetap menyesuaikan lidah urang Banjar.
Paling patut dicoba adalah produk kopi soda-nya. Dengan kemasan botol kaca, menu dengan nama Manhattan, Brave dan Mercy memberikan nuansa fancy saat meminumnya.
Tak hanya menu yang menarik. Gaya bangunan kafe juga unik. Di sini, pengunjung bisa leluasa mengekspos tiap sisi bangunan sebagai background berfoto untuk menambah koleksi beranda sosial medianya.
Sang pemilik mengadposi arsitektur ala zaman Eropa klasik sehingga menyuguhkan pengunjung spot-spot foto yang instagramable dan estetik.
“Kita mengadaptasi gaya arsitektur salah satu kafe di Bali yang bangunannya bergaya Spanyol,” kata owner Homes Platinum Kafe, Rivaldy baru-baru tadi.
Nongkrong di sini juga lebih asyik karena disupport oleh koneksi internet yang sangat kencang.
Selain itu, pelayanannya juga diacungi jempol. Rivaldy memastikan para pengunjung akan dilayani dengan excellent.
“Seperti namanya, dari kata Home yang berarti rumah, kafe ini mengusung suasana tempat nongkrong seperti di rumah sendiri, sehingga para pengunjung dijamin betah berlama-lama untuk bersantai di sini,” kata pria yang akrab disapa Aldy itu.
Bagi yang tak punya waktu panjang untuk nongkrong, kafe ini juga memberikan pelayanan drive thru untuk pelanggannya.
“Ini sebagai pembeda serta wujud kalau kita memberikan excellent service kepada para pelanggan,” kata pria kelahiran 27 tahun silam itu.
Teruntuk mereka yang perlu privacy, Homes Platinum Kafe juga menyediakan VIP room dengan kapasitas 20 orang serta turut dilengkapi kamar kecil pribadi di dalamnya.
“Kita juga memfasilitasi pengunjung-pengunjung yang ingin mengadakan rapat kerja atau organisasi dengan menyediakan VIP Room,” katanya.
Sekadar diketahui, Homes Platinum Kafe di Banjarmasin ini merupakan cabang kelima. Cabang lainnya, berada di Kota Banjarbaru serta satu cabang di areal Bandara Syamsuddin Noor.
Profil Owner

Rivaldy, Owner Homes Platinum Kafe Banjarmasin. Foto-Istimewa
Tak pernah terlintas di benak Rivaldy untuk jadi seorang pengusaha coffe shop. Keresahan hati karena terus didesak sang ibunda bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) mengantar pria kelahiran Amuntai, Hulu Sungai Utara (HSU) ini untuk mencoba hal baru.
Latar-belakang pengusaha jelas tidak dimilikinya. Ayahnya seorang polisi, sedang sang ibu hanya mengurus rumah tangga.
Namun dengan kemauan serta upaya yang serius, Rivaldy telah berhasil menunjukkan jika usahanya bukan isapan jempol belaka.
Kendati demikian, menjadi seorang pengusaha sukses tidak dicapai dengan mudah. Lika-liku panjang dilalui. Termasuk sempat tidak diakui anak oleh sang ibunda.
Mengemban predikat sebagai lulusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (JPOK) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dan sempat berkelana di Thailand sebagai mahasiswa penerima beasiswa rupanya tak memberi priviledge apapun bagi Aldy, sapaan akrabnya.
Sekembali dari Negeri Gajah Putih, Aldy memang sempat bekerja sebagai salah satu petugas panitia Sea Games 2018 di Palembang. Namun itu bersifat sementara.
Pulang ke Amuntai, HSU, pria kelahiran 2 September 1995 ini tak langsung punya pekerjaan. Karena nganggur, dia lalu didesak untuk bekerja sebagai PNS.
“Melihat ekonomi keluarga, saya bersikeras tidak mau,” ujarnya karena gaji PNS pada umumnya terbilang kecil.
Di luar perkiraan, Aldy malah memilih berjualan ayam geprek di Amuntai. Dia mulai kecil-kecilan. “Ibu saya sampai menentang hingga sempat tidak diakui anak,” kenangnya.
Tak hanya ibu, tetangga hingga teman sejawatnya di Amuntai pun mulai nyinyir dengan pilihan Aldy. “Mereka ngejekin saya karena pernah sekolah di luar negeri tapi malah jualan ayam geprek,” kisahnya.
Memang sedih, tapi Aldy tak berkecil hati. Dia terus pada prinsipnya, hingga usahanya itu mulai memperlihatkan hasil.
Dari yang awalnya mampu jual 2 ekor ayam, dengan berjalannya waktu dia mampu jual hingga 20-30 ekor per hari serta mulai mempekerjakan karyawan.
Singkat cerita, Aldy kemudian membawa tabungab hasil usahanya untuk berjualan kopi di Banjarbaru, kota di mana dia menempuh pendidikan semasa kuliah.
Bukan langsung membuka coffe shop besar, Aldy malah memulainya dengan stand kecil. “Melihat tren anak muda yang suka minum kopi saya kemudian mencobanya,” kisahnya.
Di awal-awal, jelas kopinya tak laku. Karena minimnya pengetahuan tentang cara pembuatan. Namun dia terus belajar hingga mulai memperlihatkan hasil.
Tren makan sambil minum bir di Thailand jadi dasar idenya. Hal itu kemudian diadopsinya dengan memproduksi kopi kemasan botol kaca.
“Di sini lah tercetus ide untuk membangun Homes Kafe,” ujarnya.
Kini usaha Aldy telah berhasil. Dia sudah punya lima cabang. Tiga diantaranya di Banjarbaru, satu di area Bandara Syamsuddin Noor dan satunya di Banjarmasin.