bakabar.com, Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto meminta tambahan anggaran sebesar Rp2,7 Triliun untuk Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista).
Anggota Komisi I DPR RI, Muhammad Farhan menyampaikan itu usai Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi I DPR.
Dalam Raker dengan Menhan dan Panglima TNI itu, lebih banyak membahas masalah anggaran.
“Teknis sekali yang dibahas, termasuk alokasi perawatan alutsista dan penambahan anggaran Rp2,4 Triliun Rupiah," ujar Poltisi Partai Nasdem itu.
Hari ini Komisi I DPR kembali menggelar Raker dengan Menhan Prabowo Subianto, Panglima TNI Jendral Andika Perkasa, dan para Kepala Staf Angkatan TNI.
Pada rapat ini juga membahas penyesuaian Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) 2023.
Anggota DPR yang juga mantan presenter ini mengatakan bahwa rangkaian pembahasan dalam rapat tersebut adalah perihal penambahan anggaran TNI.
Menhan memerlukan anggaran tambahan, untuk program prioritas pemerintah, menyangkut masalah program pertahanan khususnya di Angkatan Laut (AL)
“Program Prioritas pemerintah sudah lama masuknya,” ujar Farhan.
TNI AL mendapatkan porsi anggaran tambahan yang lebih banyak, karena sebelumnya mendapatkan anggaran yang minim.
Menurut Farhan sapaannya, TNI AL sebelumnya hanya mendapat anggaran sebesar 36% dari jumlah yang disebutkan.
Keputusan anggaran pada 2014 tentang anggaran TNI AL masih jauh dari ideal.
Penambahan Anggaran sebesar Rp2,4 Triliun yang diajukan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ditujukan untuk alokasi pelaksanaan teknis alutsista.
Pelaksanaan teknis dalam sistem pertahanan dan program kesehatan yang sudah dibuat oleh pemerintah.
“Total Rp2,4 Triliun, tapi tidak semuanya (untuk) Angkatan Laut (AL)," ujar Farhan.