Politik

Mengintip Strategi Sang Petahana Tangani Covid-19 hingga Sukses Bertahan di Zona Hijau

apahabar.com, BANJARMASIN – Dalam debat terakhir Calon Wali Kota Banjarmasin Minggu (22/11) kemarin, sang petahana, Ibnu…

Featured-Image
Ibnu-Arifin dalam debat Pilwali Banjarmasin 2020. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN – Dalam debat terakhir Calon Wali Kota Banjarmasin Minggu (22/11) kemarin, sang petahana, Ibnu Sina, telah memaparkan strategi penanganan Covid-19 di kota Banjarmasin hingga berhasil bertahan di zona hijau.

Debat ketiga Calon Wali Kota Banjarmasin itu bertema “Peningkatan kualitas hidup masyarakat dan strategi penanganan corona virus desease 2019 (Covid-19) di Kota Banjarmasin”.

Ibnu menyampaikan penjabaran dalam tema ini telah tertuang dalam visi-misi “Baiman dan Lebih Bermartabat” dan juga masuk dalam program prioritas terkait dengan peningkatan derajat kesehatan dan pendidikan masyarakat untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan kemudian dalam peningkatan daya saing.

Dalam Visi Misi tersebut juga berkaitan melanjutkan pengembangan kewirausahaan dengan menciptakan Wira Usaha Baru (WUB) dan peningkatan digitalisasi UMKM serta pemulihan ekonomi pasca-pandemi dan penguatan pembiayaan kepada pelaku usaha kecil dengan program Bausaha Tanpa Bunga (BAHUMA).

Dengan program yang dijalankan pemerintah, baik presiden, gubernur, maupun walikota, menurut Ibnu sudah satu komando, seperti melakukan upaya tracing (penelusuran) dan tracking (pelacakan) dalam mendeteksi sebaran kasus Covid-19. Di samping tracing dan tracking, juga ada upaya treatmen (pengobatan) untuk kasus terkonfirmasi positif Covid-19.

Selain itu, beberapa strategi yang sudah dikembangkan pemerintah kota untuk menangani Covid-19 yakni edukasi tanpa henti, penegakan sanksi melalui peraturan walikota dan penguatan sumber daya tenaga kesehatan (para perawat dan dokter) serta di ujung tombak pelayanan kesehatan (Puskesmas) termasuk evaluasi berkelanjutan dan hadirnya Laboratorium Reaksi Berantai Polimerase (PCR) Rumah Sakit Sultan Suriansyah Banjarmasin yang resmi beroperasi.

Upaya ini, kata dia, sudah sangat terstruktur melalui dukungan APBD Kota Banjarmasin dengan melihat pada tiga aspek dampak yaitu dampak kesehatan, dampak sosial melalui jaring pengaman sosial dan dampak ekonomi.

“Jangan sampai bencana kesehatan menjadi bencana ekonomi bagi kita, khususnya di Kota Banjarmasin hari ini,” tegasnya.

Oleh karena itu, lanjut Ibnu, geliat kota Banjarmasin melalui upaya upaya ini sudah menemukan langkah-langkah yang benar dengan berhasil bertahan di zona hijau dalam dua pekan terakhir ini.

“Terima kasih atas segala upaya yang dilakukan semua pihak dalam mendukung penanganan Covid-19 di Kota Banjarmasin,” tutupnya.



Komentar
Banner
Banner