Kalsel

Mengintip Kemeriahan Lomba 17-an Anak Kawasan Gunung Meratus Kala Pandemi

apahabar.com, LOKSADO – Meski tak seperti tahun-tahun sebelumnya, gelaran lomba untuk memperingati HUT RI ke-75 di…

Featured-Image
Beginilah kemeriahan lomba 17-an anak di kawasan Gunung Meratus kala pandemi. Foto-apahabar.com/Ahc27

bakabar.com, LOKSADO – Meski tak seperti tahun-tahun sebelumnya, gelaran lomba untuk memperingati HUT RI ke-75 di sejumlah kampung Gunung Meratus, Hulu Sungai Tengah (HSS), tetap dilaksanakan.

Meski digelar secara sederhana, namun tak mengurangi keceriaan anak-anak Meratus, dalam memeriahkan hari kemerdekaan.

Seperti di Dusun Pantai Langsat, Desa Hulu Banyu, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS).

Warga berinisiatif tetap menggelar lomba dalam memeriahkan peringatan kemerdekaan.

Meski di tengah pandemi Covid-19, mereka yakin dapat melaksanakan dengan aman tanpa penularan Covid-19.

Ya, dusun itu berada di kawasan terpencil. Berjarak cukup jauh dari dusun atau pemukiman lainnya.

Mereka memastikan tidak ada keterlibatan orang luar dalam pelaksanaannya.

Kegiatannya pun tidak digelar secara besar-besaran, hanya untuk anak-anak sekitar yang jumlahnya tak lebih dari 30 orang.

“Panitianya orang sini juga, dan peserta hanya anak-anak yang juga tinggal di sini, jarang berhubungan ke luar,” ujar Yusran, salah seorang panitia kegiatan.

Anak-anak di sana sangat menikmati, saat menonton 6 orang temannya bergotong-royong menyelesaikan permainan panjat pinang.

Sekalipun yang digunakan bukan pohon pinang, namun tetap seru untuk diikuti.

Para orangtua pun ikut antusias, menyaksikan dari pelataran rumah maupun halaman.

Lomba dilaksanakan di lapangan bulutangkis kampung itu, Senin (17/8) siang.

Peserta lomba yang memakai topeng itu tak kalah semangat. Meraih hadiah yang rata-rata berupa makanan ringan dan air mineral gelas. Sangat sederhana!

Tinggi pohon hanya sekitar 3 meter, menyesuaikan untuk anak-anak. Diolesi mentega agar licin, dan tetap ramah untuk anak-anak.

Yusran menjelaskan, biasanya tiap desa ataupun kampung selalu menggelar perlombaan kala peringatan 17-an.

Tahun ini ungkapnya, warga merasa iba, anak-anak terus mempertanyakan pelaksanaan lomba yang hanya digelar setahun sekali itu.

Menurutnya, anak-anak sudah mulai bosan tidak lagi berkegiatan bersama teman di sekolah.

“Kami para pemuda di sini, berinisiatif menggelar secara sederhana, untuk menghibur anak-anak yang telah lama tak bersekolah seperti biasa,” ucap Sekretaris Desa (Sekdes) Hulu Banyu itu.

Hadiah perlombaanpun sangat minim dengan keterbatasan dana. Diungkapkannya, sumber dana berasal dari uang makan gotong-royong kebersihan lingkungan.

“Kami kemarin gotong-royong lingkungan, ada uang maka dari desa. Nah, kami inisiatif dana itu tidak kami pakai, melainkan untuk hadiah lomba 17an bagi anak-anak,” terangnya.

Ia membeberkan, selain lomba panjat pohon itu juga telah menggelar lomba makan kerupuk, membawa kelereng dan lainnya. Hadiah yang diberikan berupa buku dan pulpen.

“Keterbatasan dana ini tidak perlu yang mewah, hadiah sederhana asal terlaksana saja anak-anak sudah sangat bahagia,” ujarnya.

Yusran mengaku senang, meski dilakukan secara sederhana, tetapi hal itu bisa menumpahkan keceriaan anak-anak dan orangtua kala 17an di tengan pandemi ini.

Dusun Pantai Langsat, merupakan salah satu perkampungan kecil di tengah hutan Pegunungan Meratus, yang hanya dihuni sekitar 60 kepala keluarga.

Anak-anak kampung itu, bersekolah dasar di SDN Riam Talo 2.

Pemukiman terdekat, yakni Dusun Muara Hatib yang lebih di luar dan berjarak 1 buah gunung, sekitar 1 kilometer lebih dengan jalanan beraspal.

Editor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner