bakabar.com, BANJARMASIN - Tepat di hari Rabu, pada 5 Rajab 1426 H/10 Agustus 2005 pukul 05.10 subuh hari, KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau yang akrab disapa dengan Abah Guru Sekumpul berpulang ke rahmatullah.
Abah Guru Sekumpul dikenal sebagai ulama’ besar dan guru kharismatik asal Banjar, Kalimantan Selatan. Mengenang detik-detik wafatnya beliau, saat itu pada malam Rabu 4 Rajab 1426 H/9 Agustus 2005 Abah Guru Sekumpul pulang dari rumah sakit di Singapura dan mendarat di Banjar pukul 8.30 malam.
Setibanya beliau, keluarga, kerabat dan anak murid dengan penuh ketegangan dan duka menyambut sang guru terkasih.
Sepulangnya dari rumah sakit, kondisi Abah Guru Sekumpul sebenarnya masih sangat lemah. Namun banyak orang berdatangan ke rumah untuk menjenguk beliau.
Hinggah tepat keesokan harinya pasca pulang dari Singapura, ia menghembuskan nafas terakhir pada jam Rabu 5 Rajab 1426 H/10 Agustus 2005, pukul 05.10 subuh hari.
Mulai malam itu sampai siang dan sore semakin banyak orang yang berdatangan karena seorang guru yang alim telah meninggalkan semua orang.
Kemudian saat adzan ashar dikumandangkan, jasad beliau dikuburkan berdampingan paman beliau Guru Semman Mulya dan Guru Salman Jalil dan juga satu qubah dengan ibunda beliau Hj. Masliyah.
Tertulis didalam Manaqib yang dikarang oleh H. Muhammad Irsyad Zein (Abu Daudi).
Kita yakin beliau selalu ada di hati kita meskipun beliau sudah tidak ada lagi di dunia ini berkat kita cinta dengan beliau. Dulu beliau pernah berpesan bahwa amalan yang kita punya itu amalkanlah meskipun sedikit tapi istiqomah menjalankannya.
