bakabar.com, BANJARMASIN - Perjalanan hidup Abah Guru Sekumpul (Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani) banyak yang bisa dijadikan teladan. Satu di antaranya adalah bagaimana menjadi orang kaya tanpa mengabaikan kemanfaatan di akhirat.
Abah Guru diketahui adalah seorang yang kaya raya. Rumahnya paling besar di komplek Ar Raudhah Sekumpul. Mobilnya pun diketahui termasuk mobil mewah yang langka di zamannya. Namun demikian, kemewahan tak mendinding beliau untuk berbuat baik pada sesama.
Menurut Buku Figur Karismatik Abah Guru Sekumpul karya KH M Anshary El Kariem, Abah guru Sekumpul menjalankan zuhud sebagaimana yang difinisakan Imam Al Ghazali, yakni "Mengalihkan cinta dari sesuatu kepada sesuatu yang lebih baik." Dengan artian, zuhud tidak berarti meninggakan dunia sama sekali. Bisa memiliki kekayaan, namun tidak terpaut hatinya dengan keberadaannya.
Abah Guru diketahui memiliki sifat pemurah, dengan mendermakan hartanya untuk kepentingan orang banyak.
"Selain untuk kepentingan infrastruktur peribadatan seperti mushalla, masjid, dan sekolah, Abah guru juga memberikan bantuan kepada fakir miskin, anak yatim, janda-janda miskin, keluarga guru-guru beliau, biaya pengobatan orang miskin," tulis KH Anshary.
Dana sumbangan Abah Guru Sekumpul dalam satu bulan pernah diungkapkan Tuan Guru Syaifuddin Zuhri.
"Satu milyar tiap minggunya, untuk 1500 orang. Minggu depan, (orang miskin) di kampung yang lain lagi," ujar Guru Banjar Indah -Guru Syaifuddin dikenal- seperti dikutip dari buku Abah Guru Dalam Kenangan.
Baca Juga: Mengenang Abah Guru Sekumpul (18), Kisah Sedih saat Menimba Ilmu
Baca Juga: Jelang Haul ke 15 Guru Sekumpul, Petugas dan Relawan Terus Berjibaku Bersihkan Drainase
Editor: Muhammad Bulkini