bakabar.com, BANJARMASIN - Pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Banjar, H. Rusli - KH. Fadhlan Asy’ari secara resmi memperoleh nomor urut 3 di Pilkada Serentak 2020 mendatang.
Siapa yang tidak kenal dengan pasangan umara dan ulama ini di kota berjuluk Serambi Makkah tersebut.
H. Rusli merupakan mantan kepala desa sekaligus mantan Ketua DPRD Kabupaten Banjar dua periode.
Dia bahkan sempat menjabat sebagai anggota DPRD Kalsel. Namun H. Rusli memilih mundur dan ingin mengabdikan diri di kampung halaman sebagai asli putera daerah.
Sementara Guru Fadhlan merupakan sosok ulama kharismatik di Kalimantan Selatan.
Guru Fadhlan adalah sepupu dari ulama kebanggaan Banua, Syekh Muhammad Zaini Abdul Ghani Al-Banjari atau dikenal Guru Sekumpul.
Guru Fadlan memiliki ibu bernama Siti Zaleha. Sang ibu merupakan adik kandung dari Abdul Ghani. Abdul Ghani merupakan ayah dari Syekh Muhammad Zaini Abdul Ghani Al-Banjari atau Guru Sekumpul.
"Jadi Abdul Ghani mempunyai adik perempuan bernama Siti Zaleha. Saya dan Guru Sekumpul itu sepupu. Alhamdulillah, itu merupakan nikmat yang diberikan Allah SWT," ucap Guru Fadhlan.
Lelaki kelahiran Martapura, 15 Desember 1962 ini pernah menuntut ilmu di beberapa tempat di antaranya Pondok Pesantren Darussalam Martapura, kemudian meneruskan ke Kota Bangil, Surabaya.
"Di sana saya belajar dengan seorang guru bernama KH. Sawani Abdan," katanya.
Mengapa Guru Fadhlan tertarik mendampingi H. Rusli di Pilkada Kabupaten Banjar 2020?
Menurutnya, visi-misi H. Rusli sangat baik, terlebih dengan slogan Manuntung (Mandiri, Santun, dan Gotong Royong).
"Di sini ada kata Santun, dalam artian Akhlaqul Karimah. Karena Baginda Rasullah diutus untuk mendidik masyarakat agar memiliki akhlaqul karimah," bebernya.
Selanjutnya, kata dia, ada kata Gotong Royong. Ini juga merupakan perintah dari agama.
Selain mengedepankan konsep-konsep agama, program ini juga diimbangi dengan konsep kenegaraan.
"Misi ke depan sangat banyak. Tetapi di sini ada misi pendidikan dan keagamaan. Ini merupakan kombinasi antara imtek dan infaq untuk urusan dunia dan akhirat. Kita ingin masyarakat benar-benar mementingkan ilmu dan amal," cetusnya.
Ia berpesan kepada generasi muda agar tidak mengabaikan ilmu pengetahuan. Mengingat semakin banyak ilmu, maka semakin baik perkembangan hidup.
"Semoga bisa mengembalikan Kabupaten Banjar khususnya Martapura benar-benar kembali kepada nilai-nilai keislaman," tandasnya.