Info Pendidikan

Mendulang ‘Asah Asih Asuh’ dari Sekolah Kasih Magelang

Asah, Asih, Asuh. Itulah spirit yang diusung Sekolah Kasih I-CARE di Desa Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Jawa Tengah

Featured-Image
Sekolah Kasih yang mengusung spirit Asa Asih Asuh, berlokasi di Desa Karengrejo, Magelang. Foto: apahabar.com/Nurisma.

bakabar.com, MAGELANGAsah, Asih, Asuh. Itulah spirit yang diusung Sekolah Kasih I-CARE di Desa Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Jawa Tengah.

Sekolah Kasih merupakan lembaga nonformal yang mengadopsi prinsip integrity, collaboration, accuracy, responsibility, dan excellence – akronim dari I-CARE itu sendiri.

Lembaga yang sudah eksis sejak 2019 itupun rutin memberikan kelas gratis pada anak-anak di sekitar kawasan Borobudur. 

Pondok kecil tempat menyimpan alat praga sekaligus hasil karya peserta didik di Sekolah Kasih. Foto: bakabar.com/Nurisma.
Pondok kecil tempat menyimpan alat praga sekaligus hasil karya peserta didik di Sekolah Kasih. Foto: bakabar.com/Nurisma.

Usia anak-anak yang jadi peserta didik juga beragam, mulai dari rentang 2 sampai 20 tahun. Tak jarang pula, orang tua atau wali yang mengantar buah hatinya ke Sekolah Kasih, ikut belajar di sana.

Materi pembelajaran yang utama diajarkan ialah bahasa Inggris. Setelah pelajaran itu di dalam kelas berakhir, anak-anak bisa memilih pelatihan lain, seperti bermusik, menyanyi, memasak, bermain sepak bola, menari, melukis, dan membatik.

Aktivitas belajar anak-anak di Sekolah Kasih. Foto: Dok. Galuh Larasati untuk bakabar.com.
Aktivitas belajar anak-anak di Sekolah Kasih. Foto: Dok. Galuh Larasati untuk bakabar.com.

Tak lain dan tak bukan, itu semua dilakukan demi mengupayakan sumber daya manusia berkualitas di kawasan Borobudur. Galuh Larasati-lah sosok yang memprakarsai usaha tersebut.

Perempuan yang akrab dipanggil Atik itu lahir dan besar di kawasan Borobudur. Sehari-hari, dia mengelola usaha guest house dan biro perjalanan.

Galuh Larasati saat menceritakan awal mula mendiirikan Sekolah Kasih. Foto: bakabar.com/Nurisma.
Galuh Larasati saat menceritakan awal mula mendiirikan Sekolah Kasih. Foto: bakabar.com/Nurisma.

Namun, di luar usahanya itu, Atik juga memiliki ketertarikan khusus di bidang pendidikan. Itulah sebabnya, dia pun mendirikan Sekolah Kasih-I CARE.

Tidak seperti lembaga pendidikan lain, Sekolah Kasih sama sekali tak menguji siswanya di atas kertas. Sekolah ini lebih berfokus mengembangkan keterampilan anak dengan penuh kasih.

Termasuk, mengutamakan budi pekerti dan tata krama. Pembelajaran itu pun dilakukan dengan cara sederhana, seperti mengingatkan anak-anak untuk berterima kasih saat dibantu rekan atau gurunya.

"Anak-anak harus belajar banyak hal agar bisa memiliki masa depan yang lebih baik," ujar Atik.

Wanita berambut bondol itu tak berharap banyak. Dia ingin melihat anak-anak di kawasan Borobudur memiliki wawasan dan keterampilan yang mumpuni.

"Dengan demikian, mereka dapat meraih kesuksesan di masa depan,” tutupnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner