apahabar, JAKARTA - Korban gempa Cianjur kini masih membutuhkan tenda-tenda kecil sebagai tempat berteduh di masing-masing rumah mereka. Karena itu, pemerintah Cianjur berharap donatur dapat memberikan bantuan berupa tenda.
Kebutuhan tenda-tenda kecil ini sangat mendesak, karena masyarakat masih khawatir untuk tinggal di rumah akibat gempa susulan yang sering terjadi. Selain itu adanya penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang menyebar di tenda-tenda komunal.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan bantuan mendesak yang dibutuhkan para pengungsi gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat saat ini adalah tenda-tenda kecil.
"Bantuan apa yang diperlukan saat ini adalah tenda-tenda kecil yang di tiap-tiap rumah," kata Herman di Jakarta, Minggu (27/11), melansir Antara.
Baca Juga: PMI Kerahkan Tim Khusus untuk Pengungsi Gempa Cianjur
Herman menuturkan untuk sementara pencegahan yang bisa dilakukan yakni dengan membatasi jumlah pengungsi di tenda-tenda komunal dengan menepatkan pengungsi di tenda-tenda kecil di depan rumah mereka.
Oleh karena itu, tenda-tenda kecil tersebut akan berguna untuk dihuni tiap kepala keluarga ketika warga sudah aman kembali ke rumahnya dan membangun tenda kecil di sekitar rumahnya sambil membersihkan puing-puing rumahnya.
Sementara, pembangunan rutilahu untuk korban terdampak gempa Cianjur direncanakan dilakukan di lahan sekitar dua hektare yang berlokasi di Kampung Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
"Jumlah yang akan mengisinya kurang lebih 200 rumah dan juga akan kita prioritaskan sesuai saran dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mana saja (rumah terdampak gempa) yang tidak boleh dibangun kembali," ujarnya.
Baca Juga: Mendag Himpun Bantuan Rp2,5 Miliar untuk Korban Gempa Cianjur
Saat ini, Pemerintah Kabupaten Cianjur mencatat bantuan uang yang masuk untuk penanganan korban gempa Cianjur sekitar Rp2,62 miliar dari 418 donatur, dan angka itu di luar bantuan barang.
Selain itu, ada juga bantuan langsung yang dikirimkan ke tempat-tempat pengungsian. Meskipun demikaian ia mengimbau agar pada donatur yang memberikan langsung bantuan ke warga dapat memberitahukan ke posko yang ada, sehingga penyaluran bantuan tidak tumpang tindih di satu posko.
Menurutnya pengaturan dan koordinasi dalam pendistribusian bantuan perlu dilakukan dengan baik sehingga semua korban bisa mendapatkan bantuan dengan merata.
