bakabar.com, BANJARMASIN – Kepengurusan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Pengurus Daerah Kalimantan Selatan berganti yang baru.
Tadi siang, Sabtu (26/6), organisasi jurnalis televisi di Kalsel itu berganti nahkoda. Dina Qomariyah terpilih secara aklamasi sebagai ketua di Musyawarah Daerah IJTI Kalsel ke IV.
Reporter TVRI berparas cantik itu bersama jajaran pengurus masa bakti 2021 – 2024 resmi dilantik oleh Sekretaris Jenderal IJTI Pusat, Indria Purnama Hadi, di Hotel Mercure Banjarmasin.
Dina menggantikan Budi Ismanto. Budi adalah Ketua IJTI Kalsel selama dua periode. Reporter senior Metro TV di Kalsel itu sendiri diangkat sebagai Dewan Pertimbangan IJTI Kalsel.
Sebagai mantan Ketua IJTI Kalsel, Budi memiliki harapan besar terhadap organisasi yang dicintainya.
Maju, berkembang dan menjadikan jurnalis televisi berkualitas, serta mampu berkontribusi bagi Banua adalah hal yang dicita-citakan.
Dua periode memimpin IJTI Kalsel banyak catatan, dan menjadi PR bagi kepengurusan baru. Selain meningkatkan kualitas individu, IJTI Kalsel harus mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya sebagai organisasi jurnalis televisi.
Terlebih selama menjabat sebagai ketua, Budi masih merasakan kurangnya perhatian dari pemerintah daerah terhadap organisasi kewartawanan tersebut.
Tak jarang mereka kesulitan dalam merealisasikan program kerja yang sudah tersusun rapi lantaran kesulitan mendapatkan biaya.
“Itu ke depan jangan sampai terjadi lagi,” harapnya.
Sekarang ujar Budi, IJTI Kalsel sudah memiliki modal cukup untuk membuktikan diri di atas kaki sendiri. Anggota harus digerakkan. Terlebih mayoritas telah menjalani Uji Kompetensi Jurnalis (UKJ).
“IJTI harus mampu menunjukkan sebagai organisasi yang hebat melalui kegiatan yang bermanfaat dan positif,” pesannya.
Budi berkeyakinan, apabila itu terwujud maka IJTI Kalsel akan dilirik dan diperhitungkan. Sebab dia tau, di dalam IJTI Kalsel adalah orang-orang pilihan yang memiliki gagasan, dan ide bernilai.
“Tak perlu meminta, tapi tunjukan bukti bahwa IJTI adalah organisasi yang hebat. Memiliki kontribusi yang nyata bagi Kalsel,” imbuh pria berkumis tebal itu.
Lebih jauh, pria yang juga merupakan pimpinan Umum PT. Media Digital Gemilang (bakabar.com) memberikan catatan soal kendala yang dihadapi selama menjadi Ketua IJTI Kalsel.
Yakni soal sulitnya menggerakkan roda kepengurusan. Dirinya memaklumi akan hal itu. Karena tau, orang-orang di IJTI Kalsel mayoritas jurnalis aktif. Memiliki kesibukan dalam peliputan di lapangan.
Bagi Budi, itu juga salah satu tantangan ke depan bagi pengurus yang baru. PR-nya adalah bagaimana agar bisa roda organisasi berjalan tanpa harus mengenyampingkan tugas-tugas sebagai jurnalis.
Menjadi bagian dari IJTI Kalsel tentunya memiliki kesan tersendiri bagi pribadinya. Selain organisasi, IJTI Kalsel juga adalah rumah. Dan anggotanya sudah dianggap sebagai keluarga.
“Ikatan emosional di sana sangat kuat. Mungkin karena tak terlalu besar, anggota tak terlalu banyak sehingga lebih akrab. Itu yang saya rasakan selama dua periode memimpin,” katanya.