Hot Borneo

Memanas, Tudingan Habib Palsu di Banjarmasin Berbalas Laporan Polisi

apahabar.com, BANJARMASIN – Ribut-ribut klaim zuriah atau keturunan Nabi Muhammad saat di musala Panglima Batur Banjarmasin…

Featured-Image
Massa dari Rabithah Alawiyah Banjarmasin saat menggeruduk salah satu musala di Jalan Panglima Batur, Gang Gusti Galuh, Banjarmasin Utara untuk mencari Hamdani. Foto: Ist

bakabar.com, BANJARMASIN – Ribut-ribut klaim zuriah atau keturunan Nabi Muhammad saat di musala Panglima Batur Banjarmasin berlanjut. Hamdani pria yang mendaku keturunan Habib Abdurrahman Alkaf diam-diam membuat laporan polisi.

Sejumlah orang menjadi terlapor. Masing-masing, Sholahudin Baraqbah selaku Ketua Rabithah Alawiyah Banjarmasin, dan seorang bernama Arbain Assegaf, kemudian akun Facebook ‘Udin Sincan’, hingga akun WhatsApp bernama Aan FPI.

Akun media sosial Udin dilaporkan terkait postingannya. Postingan yang menyatakan jika Hamdani adalah “Habib Palsu” yang menyertakan foto Hamdani.

Sementara akun AAN lantaran mengunggah foto Hamdani dengan narasi serupa. Tak hanya itu, Hamdani juga melaporkan beberapa akun Youtube bernama ‘Bahsin Assegaf’, ‘bahabaranhaja’, dan ‘Debu Dunia 313’. Serupa, akun-akun itu dilaporkan terkait narasi yang menyebut Hamdani adalah Habib Palsu.

img

Meruncingnya persoalan ini kembali mengundang perhatian Abdurrahman Bahasyim atau yang lebih dikenal Habib Banua. Senator DPD RI ini pasang badan untuk para terlapor.

"Karena Habib Palsu [Hamdani] ini melaporkan, jadi Habib juga mendukung para Habaib sebagai pembelajaran untuk Habib Palsu," ujarnya kepada bakabar.com, Kamis (24/3).

Selanjutnya, Habib Banua akan bersinergi dengan para pengacara untuk mendukung para terlapor ke Polda Kalsel. Salah satunya, Ahmad Junaidi.

"Habib mendukung para Habaib, jika ingin melaporkan karena koridornya harus ke penegak hukum, bukan main hakim sendiri," ucap kerabat Kesultanan Banjar ini.

Sementara Junaidi mengaku akan mempelajari terlebih dulu materi laporan yang dilayangkan Hamdani ke Polda Kalsel. Andai terdapat kekeliruan, pihaknya juga bakal menempuh jalur hukum. Baik di Polda Kalsel, maupun Polresta Banjarmasin.

"Bila ditemukan ada suatu tindak pidana, mungkin kita melaporkan balik juga," tegasnya.

Junaidi sendiri belum mengetahui kebenaran silsilah keturunan Hamdani. "Makanya diperlukan hak jawab juga terkait itu," pungkasnya.

Sebagai pengingat, Sabtu 12 Maret lalu, sekelompok massa dari Rabithah Alawiyah Banjarmasin menggeruduk salah satu musala di Jalan Panglima Batur, Gang Gusti Galuh, Banjarmasin Utara. Mereka mencari-cari seseorang bernama Hamdani.

Soal klaim tersebut, Habib Banua menjelaskan tidak pernah tahu ada organisasi pencatat nasab selain Rabithah Alawiyah.

"Kami para habib tidak tahu maktab lain yang mencatat itu (nasab), kecuali Rabithah Alawiyah," kata Habib Banua.

Rabithah Alawiyah adalah organisasi pencatat keturunan nabi di Indonesia yang sudah ada sejak sebelum era kemerdekaan. Mendata 151 marga segaris keturunan Nabi di seluruh dunia, di antaranya Bahasyim ataupun Alkaf.

Di Indonesia, khususnya Kalsel-Banjarmasin, kata dia, setiap orang yang memang memiliki garis keturunan Nabi Muhammad biasanya akan saling mengenal.

"Sedangkan Hamdani ini siapa? Kami tidak ada yang tahu. Dari surat Maktab Daimi Rabithah Alawiyah, itu sudah ditetapkan sebagai pemalsuan," katanya.

KRONOLOGIS PENGGERUDUKAN

Ribut-Ribut Zuriah Nabi di Banjarmasin, Habib Banua Angkat Bicara

Massa dari DPC Rabithah Alawiyah Banjarmasin menggeruduk salah satu musala di Jalan Panglima Batur, Gang Gusti Galuh, Banjarmasin Utara.

Kronologis dan video lengkapnya di halaman selanjutnya:

Mereka mencari-cari seseorang bernama Muhammad Hamdani Alkaf. Kedatangan mereka tepat di saat Hamdani menggelar Haul Akbar ke-2, Habib Abdurrahman Alkaf.

Ketua Rabithah Alawiyah Banjarmasin, Sholahudin Baraqbah berkata jika Hamdani bukanlah seorang yang mempunyai darah keturunan Nabi Muhammad.

Sholahudin juga bilang tidak ada kuburan Habib Abdurrahman Alkaf di sekitar lokasi tersebut.

Selain itu, Sholahudin menduga Hamdani memungut sumbangan dari warga sekitar untuk menggelar kegiatan haul itu.

Hari itu, Hamdani lantas dibawa ke Mapolsek Banjarmasin Utara untuk menghindari konflik meluas.

img

Tak terima dicap sebagai Habib Palsu, Hamdani memilih membuat laporan polisi. Foto: Ist

Berselang hari, Hamdani Alkaf buka suara. Dia mengaku keturunan Habib Abdurrahman Alkaf yang dicatat resmi oleh Salatin Asyraf Azzahro (SAA) Trah Kesultanan dan Kerajaan.

SAA, kata Hamdani, merupakan organisasi yang sah dan terdaftar di Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham) RI. Menurutnya, ada 8 organisasi lembaga pencatat nasab di Indonesia.

"SAA trah Kesultanan dan Kerajaan adalah lembaga pencatatan nasab Nabi di Indonesia. Sama seperti Rabithah Alawiyah. Perlu diketahui, ada delapan lembaga pencatat nasab," katanya.

Haul itu, kata dia, terganggu. Kedatangan sekelompok orang tersebut mengusik kedamaian acara keagamaan tersebut. Hamdani mengaku sudah mengantongi nama-nama orangnya untuk diadukan ke kantor polisi.

"Atas saran dari kesultanan, saya akan menempuh jalur hukum. Dengan dugaan fitnah, pencemaran nama baik, ujaran kebencian, dan provokasi. Saat ini kami sedang mengumpulkan bukti-buktinya. Saya akan laporkan ke Polda Kalsel," tegasnya.

Komentar
Banner
Banner