Tak Berkategori

Melalui Dongeng Kemanusiaan,Tanamkan Jiwa Dermawan Sejak Dini

apahabar.com, BANJARBARU – “Halo teman-teman, perkenalkan namaku Damai,” sapa Damai, si boneka tangan milik Kak Oni…

Featured-Image
Kak Oni dan Damai sedang menceritakan dongeng di depan Siswa-siswi SDIT NurulFikri. Foto – AlvinaRahmah/ACT Kalsel

bakabar.com, BANJARBARU - "Halo teman-teman, perkenalkan namaku Damai," sapa Damai, si boneka tangan milik Kak Oni itu dihadapan 277 siswa siswi SDIT NurulFikri Banjarbaru pada Jumat (11/10) lalu.

Sapaan itu disambut riuh. Anak-anak terlihat antusias mendengarkan kisah yang disampaikan oleh Kak Oni. Melalui Damai, Kak Oni bertutur tentang pentingnya peduli kepada sesama. "Kalau ada teman yang kesusahan maka kita harus membantunya yaa," seru Kak Oni.

Kak Oni adalah salah seorang relawan dari Masyarakat Relawan Indonesia (MRI). Bersama ACT Kalsel, Kak Oni beraksi melalui dongeng kemanusiaan. "Dengan dongeng kemanusiaan diharapkan bisa membangun rasa empati anak-anak, menggugah sekaligus praktek," terang mahasiswi Fakultas Ekonomi ULM itu.

Kegiatan ini sangat didukung oleh AstriHidayah selaku Kepala SDIT NurulFikri. Beliau menjelaskan bahwa penanaman karakter untuk menjadi seorang dermawan harus dimulai dari usia dini. "Karena dengan kegiatan ini para siswa belajar mengaplikasikan apa yang setiap hari mereka lafalkan saat baris-berbaris, yaitu 'menyayangi sesama manusia'," jelas Astri.

img

Foto bersama tim ACT-MRI Kalsel bersama siswa-siswi SDIT NurulFikri. Foto – AlvinaRahmah/ACT Kalsel

Astri juga menilai kegiatan ini sangat positif, terutama untuk mengasah rasa kepedulian kepada sesama. "Kita hidup tidak sendirian. Maka perlu saling membantu, terutama kepada yang lemah," imbuhnya.

Keseruan makin terasa karena anak-anak SDIT NurulFikri juga mendapatkan masker gratis dari Alifindo Mitra Bersama (AMB) dan susu kotak dari Frisian Flag Indonesia (FFI). "Terima kasih dermawan!" teriak anak-anak SDIT NurulFikri di akhir kegiatan.

Penanggungjawab program Arda Kemal Pramayudha dari ACT Kalsel menuturkan sejak Agustus lalu sudah ada delapan sekolah yang dikunjungi dongeng kemanusiaan ACT. "Isu yang diangkat adalah tentang orang-orang yang terkena musibah bencana alam atau konflik. Misalnya saja seperti kebakaran di Alalak Selatan, konflik di Wamena, hingga pengungsi Palestina," jelasnya.

"Kami siap berkolaborasi dengan sekolah-sekolah di Kalimantan Selatan untuk membangun karakter dermawan melalui dongeng kemanusiaan," pungkasnya.

Baca Juga:Syekh Belal Palestina Bangga Banyak Penghafal Alquran di Banjarmasin

Baca Juga: ACT Kalsel Ketuk Hati Dermawan untuk Korban Kebakaran Alalak Selatan

Baca Juga: ACT Kalsel Sapa Warga Terdampak Banjir di Tanah Bumbu

Baca Juga: ACT Kalsel Ajak Warga Kuatkan Palestina

Sumber: ACT KalselEditor: Aprianoor

Komentar
Banner
Banner