bakabar.com, JAKARTA – Dilabeli grup neraka, Grup F Euro 2020 benar-benar membawa maut untuk Portugal, Prancis, dan Jerman yang difavoritkan menjadi juara, tapi gagal bertahan lebih lama.
Dari berbagai sudut pandang, pemasangan label grup neraka untuk Grup F Euro 2020 itu memang tidak berlebihan.
Sebut saja Portugal yang berstatus juara bertahan Piala Eropa. Kemudian Prancis dengan predikat juara bertahan Piala Dunia.
Sedangkan Jerman selalu menjadi unggulan dalam setiap kejuaraan besar, kendati agak menurun dalam beberapa tahun belakangan.
Hungaria sempat mewarnai persaingan di Grup F, sehingga membuat Portugal dan Jerman mesti memperjuangkan kelolosan ke babak 16 besar di matchday terakhir fase grup.
Faktanya Prancis, Portugal dan Jerman tetap lolos bersama-sama ke babak 16 besar. Lantas ketiga negara ini digadang-gadang mampu bertahan lebih lama, hingga bahkan mencapai final.
Tidak dinyana prediksi itu berakhir prematur. Portugal yang lebih dulu tersingkir di babak 16 besar, setelah dikalahkan Belgia 0-1.
Disusul Prancis yang secara mengejutkan dikalahkan Swiss. Berimbang 3-3 hingga babak tambahan waktu berakhir, Les Bleus tersingkir melalui adu penalti.
Terakhir Jerman yang juga harus merasakan kegetiran serupa Prancis dan Portugal. Der Panzer takluk di tangan Inggris akibat sepasang gol di babak kedua.
Dilansir BolaSport, intensitas persaingan di Grup F dianggap telah menguras semua kekuatan Portugal, Prancis dan Jerman.
Cristiano Ronaldo dipaksa mengeluarkan semua kemampuan di fase grup, ketika mencetak 5 gol untuk Portugal.
Lantas di babak 16 besar, Cristiano Ronaldo memang tidak bermain buruk. Namun penampilan CR7 tak didukung pemain Portugal lain.
Sepanjang 90 menit, pemain Juventus itu membuat 35 sentuhan, 88.6 persen umpan akurat, 3 umpan kunci, 4 tembakan dan 3 tembakan diblok.
Sementara pertahanan Prancis hanya kebobolan 3 gol dalam tiga pertandingan di fase grup, justru dibobol Swiss tiga kali dalam satu pertandingan.
Sedangkan Jerman memang tidak semeyakinkan Prancis atau Portugal, terutama karena mereka nyaris kalah dari Hungaria.
Namun demikian, penampilan melawan Inggris tidak dapat disebut buruk. Jerman tercatat unggul penguasaan bola hingga 52 persen, lalu melepas total 9 tembakan berbanding 5.
Dari total 9 tembakan yang dihasilkan Timo Werner cs, 3 di antaranya berstatus on target, 3 tembakan off target dan 3 tembakan diblok.